Ganjar Pranowo Minta Kepala Daerah Tingkatkan Test Karena Ada 7 Zona Merah Baru di Jawa Tengah

- 12 November 2020, 20:14 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo /Semarangku/Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah meminta kepala daerahnya tak perlu takut meningkatkan test. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta kepala daerah untuk meningkatkan test, lantaran ada tujuh zona merah baru di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai Rakor Penanganan Kenaikan Kasus COVID-19 akibat Dampak Liburan dipimpin Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan via zoom di Puri Gedeh, Kamis, 12 Oktober 2020.

"Sekarang kita kejar terus (peningkatan testing), jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli," kata Ganjar.

Baca Juga: Jawa Tengah Terapkan Program Sekolah Virtual dari Ganjar Pranowo dengan Teknis 30 persen Tatap muka

Baca Juga: Kasusnya Ingin Diungkit Lagi, Habib Rizieq: Bagaimana dengan Denny Siregar dan Abu Janda?

Ganjar lantas bercerita salah satu kepala daerah yang meminta agar dibantu dikirimkan Polymerase Chain Reaction (PCR). Padahal sebenarnya, kata Ganjar, daerah bisa membeli sendiri karena harganya yang masih terjangkau.

“Sebenarnya kan dia bisa beli aja sendiri, terus bisa ngetest sendiri. Gampang kan,” ujar Ganjar.

Ganjar menegaskan, pemerintah di Kabupaten Kota saat ini harus bisa bersikap antisipatif dan prediktif. Antisipatif dalam hal ini yakni dengan memprioritaskan kelompok rentan yakni yang memiliki komorbid.

Baca Juga: Cara Belanja Hemat untuk Meriahkan 11.11, Lihat Caranya Disini

Baca Juga: Ada yang Baru di Bantuan Kuota Internet Gratis Telkomsel Bulan November, Cek Cara Dapatnya di Sini

“Siap-siap sendiri per kabupaten kota, karena mesti prediktif dan antisipatif. Jadi tiap kabupaten kota kita minta untuk peduli, nggakpapa tes makin banyak maka akan lebih banyak juga yang diketahui, setelah diketahui maka langkah selanjutnya adalah dijaga supaya sembuh,” tegasnya.

Data Pusat Sebut Kasus COVID-19 di Jateng Naik Pasca Libur Panjang

Sementara, dalam Rakor bersama Menko Marvest Luhur Binsar Pandjaitan disebutkan bahwa kasus COVID-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pada periode 26 Oktober-1 November. Meski, kenaikan tersebut sebanding dengan jumlah tesnya.

Baca Juga: Awas Penipuan! Cek Online Penerima BLT BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Hanya Melalui eform.bri.co.id/bpum

Baca Juga: Syarat Dapat Bantuan Modal Rp 2,4 Juta dari Program BPUM UMKM, Cek Cara Daftar BLT di Sini

“Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini resiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staff, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing,” tutur Ganjar.

Ganjar menjelaskan, pada 8 November lalu angka testing sempat menurun hampir separuh dari rata-rata harian di Jateng. Namun, sejak tanggal 9 sampai hari ini jumlah test ada di angka 8.000 sampai 9.000 test perhari.

“Kita mencoba untuk tetap menghitung peluang-peluang yang kira-kira bisa kita manfaatkan untuk pengendalian. Saya bilang sekali kagi jangan pernah takut soal datanya meledak atau tidak, tapi testing terus lebih banyak lagi,” tegasnya. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah