Baca Juga: Simak Cara Dapatkan Diskon Tarif Listrik PLN yang Telah Diperpanjang untuk UMKM dan IKM
Syamsudin menuturkan, sementara ini sekolah virtual masih sebatas dilakukan di Brebes dan Boyolali sampai pada penghabisan tahun ajaran 2020/2021. Dengan demikian, sekolah virtual belum bisa dibuka di sekolah lain lagi sampai pada tahun ajaran baru berikutnya.
"Di tengah jalan buka sekolah lagi, kan enggak bisa. Nanti bila ada PPDB lagi, kebijakannya mau berapa, kan. Nanti akan dikaji," terangnya lebih lanjut.
Sementara ini, sekolah virtual telah diikuti 72 siswa. Atau masing-masing sekolah diikuti 36 siswa. Sejauh ini, siswa dari keluarga kurang mampu merasa terbantu dengan sekolah virtual.
Baca Juga: Siap-siap Cair! Ini Jadwal dan Cara Dapat Kuota Internet Gratis Kemdikbud di Telkomsel-Indosat-Tri
Baca Juga: Meskipun di Masa Pandemi, Ekspor Briket Batok Kelapa Jateng Naik, Ganjar Pranowo: Ini Keren!
"Dari sisi akses, (sekolah virtual) diutamakan untuk anak didik dari keluarga kurang mampu. Program ini kan sangat bermanfaat," sambungnya.
"Jadi memang anak-anak yang kemarin tidak ada harapan untuk masuk sekolah dan di sekolah negeri. Di dua kelas ini, dapat," jelas Syamsudin.
Angka anak tidak sekolah karena permasalahan biaya, tercatat di Jawa Tengah mencapai sekitar 45 ribu. Dengan adanya kelas virtual itu sama saja sudah membantu anak-anak tersebut tetap bisa meneruskan sekolahnya.
Baca Juga: Cara Belanja Hemat untuk Meriahkan 11.11, Lihat Caranya Disini