Baca Juga: MotoGP Ceko: Valentino Rossi Kejar Rangkaian Rekor, Salah Satunya Angka 200 di MotoGP 2020
Buku setebal 72 halaman itu berisi cerita-cerita pengalaman dari anak-anak kelas 2 SD Marsudirini 77 Salatiga. Cerita tentang kisah perjalanan saat liburan, kisah saat ulang tahun atau kisah menyenangkan selama sekolah dan bermain di rumah.
"Saya datang karena dapat surat dari Kayla. Saat saya baca suratnya, saya senyum-senyum sendiri dan memastikan bahwa ini unik. Kalau yang ngundang mahasiswa atau penulis buku terkenal kan sudah biasa, tapi ini anak-anak yang baru menulis sekali dua kali buku. Ini keren," kata Ganjar.
Ganjar bangga karena tradisi menulis di SD Marsudirini 77 Salatiga sudah menjadi kebiasaan. Guru-gurunya dengan telaten membimbing mereka menulis, dan menjadi karya buku itu.
Baca Juga: Pendapatan Alphabet Induk dari Perusahaan Google Turun, Hanya YouTube yang Naik
Baca Juga: Asa Fabio Quartararo Menjadi Juara Dunia 2020 Terbuka Lebar, Meskipun Marc Marquez Kembali Turun
"Tulisannya enteng-enteng saja, tentang pengalaman berlibur, perjalanan mereka dan bagaimana kisah di rumah. Ini bagus karena bisa mengajarkan tradisi menulis dan akhirnya meningkat menjadi tradisi membaca dan mengarang di kalangan siswa," imbuhnya.
Tradisi itu lanjut Ganjar bisa mengeluarkan imajinasi anak dan menambah literasinya. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan berprestasi untuk masa depan.
Baca Juga: Mengapa Raffi Ahmad Tak Jadi Bercerai dengan Nagita Slavina, Ini Penjelasan dan Pengakuannya
Baca Juga: Manchester City Resmi Kontrak Ferran Torres dari Valencia