Network
Pada abad 16, pertanda awal dimulainya 1 Ramadan hanya bisa diketahui melalui pengumuman yang diberikan oleh Sunan Kudus. Dimana Sunan Kudus merupakan seorang ahli ilmu falak yang bisa mengetahui hitungan hari dan bulan dalam kalender hijriah.
Pengumuman pemberitahuan awal ramadan dilakukan di pelataran Masjid Menara Kudus dengan memukul bedug di dua waktu. Pemukulan bedug pertama ditujukan untuk mengumpulkan masyarakat setempat.
Sedangkan untuk pemukulan bedug kedua ditujukan untuk memutuskan sekaligus membuka awal ramadhan, yang dilakukan setelah Shalat Isya. Tidak hanya santri, saat itu, pengumuman awal ramadan juga dihadiri oleh murid-murid Sunan Kudus, seperti Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak, Sultan Hadlirin dari Jepara, hingga Aryo Penangsang dari Blora.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi Wisatawan
Lamanya waktu pengumuman awal ramadan yang dilakukan di sekitar kompleks Menara Kudus, kemudian dimanfaatkan warga sekitar dengan menjual berbagai macam makanan dan minuman cepat saji.
Jumlah pedagang kemudian meningkat memasuki tahun 1980-an. Melihat terbukanya peluang untuk menambah pendapatan, kemudian hal tersebut mengundang warga Kudus lainnya untuk turut berjualan di lokasi tersebut. Hingga pada akhirnya, kejadian tersebut dimasukan untuk menjadi bagian dari tradisi Dandangan oleh masyarakat Kudus.***
