Dengan begitu, maka clearence data diharapkan dapat dilakukan sehingga tidak ada lagi unsur manipulasi, kebohongan, aspal dan sebagainya.
"Kami ingin menciptakan integritas, jadi kalau ada yang mengatakan PPDB di Jateng lama dan terkesan bertele-tele, itu sebenarnya tidak benar. Kami sedang berhati-hati soal ini," terangnya.
Baca Juga: Percepat Penanganan Covid-19, Ganjar Pranowo Bentuk Enam Koordinator Wilayah
Ganjar Pranowo menyebutkan, sudah ada temuan pelanggaran PPDB. Sejak awal pendaftaran, temuan-temuan pelanggaran soal integritas sudah ditemukan.
"Temuan sudah ada, jumlahnya saya belum mendapat laporan. Kalau yang awal-awal kita kasih peringatan, tapi kalau temuannya saat validasi dan verifikasi ini, kami sudah berkomitmen dengan jelas. Mohon maaf, kalau nanti terdapat pelanggaran, kami coret langsung," pungkasnya.
Ketegasan Ganjar Pranowo soal integritas dalam PPDB didukung oleh orang tua dan calon siswa.
Baca Juga: Israel Tak Jadi Caplok atau Aneksasi Wilayah Palestina Hari Ini
Menurut mereka, apabila ada orang tua atau calon siswa yang memalsu data demi bisa sekolah di SMA tertentu, maka harus dicopot.
"Prihatin ya, di zaman sekarang masih ada yang ngakalin (berbuat curang) seperti itu. Ini harus diperhatikan, karena ini sikap dan akan menjadi keteladanan. Kalau masih kecil anaknya diajarin seperti itu, ke depan akan jadi apa," kata Agus Prasetyo, orang tua siswa asal Plombokan Semarang.
Hal senada disampaikan Ahmad Fadhil, calon siswa di SMAN 3 Semarang. Menurutnya, kalau ada yang memalsu data, maka harus di diskualifikasi.