Network
"Dilayani saja belum tentu investor datang mau berinvestasi apalagi tidak dilayani dengan baik. Oleh sebab itu, pola-pola lama, hal-hal yang jadul semua harus mulai kita tinggalkan," tegas Presiden Jokowi.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan. Setelah pelayanan baik, realisasi tahap selanjutnya adalah mewujudkan investasi.
"Seperti pesan Pak Presiden tadi, bagaimana meningkatkan realisasi. Beliau juga pesan, jangan hanya yang besar-besar, tapi investasi kecil, UKM dan lainnya. Saya harap semua mempertahankan ini, dan saya terima kasih karena ini merupakan bagian dari komitmen kawan-kawan," ujar Ganjar Pranowo.
Lanjut Ganjar Pranowo menjelaskan, banyak hal yang dilakukan Jateng untuk memberikan pelayanan terbaik di sektor investasi.
Jateng selalu konsisten dalam pelaksanaan online single submission atau OSS. Selain itu, kemudahan-kemudahan lain seperti pemberantasan pungli hingga layanan prima di mal pelayanan publik diberikan.
"Berikan pelayanan yang terbaik baik itu investor kecil, yang namanya usaha kecil itu juga investor, jangan keliru," lanjutnya.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi pemprov juga pemda yang telah mendapatkan penghargaan untuk layanan investasi, baik realisasi investasi maupun urusan perizinan.
"Saya senang tadi ada kementerian/lembaga, provinsi, kabupaten/kota, yang mendapatkan anugerah untuk investasi, baik realisasi investasi maupun urusan perizinan. Urusan pelayanan perizinan bagus, seperti tadi di Jawa Tengah, tapi realisasi investasi bagus di Jawa Barat." tutur Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri mengatakan realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III tahun 2021 sebesar 38,19 triliun rupiah. Jumlah itu sudah memenuhi 71,3 persen target capaian investasi Jateng tahun ini sebesar 53,53 triliun rupiah
"Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat investasi di Jateng cukup besar. Beberapa waktu lalu kami menggelar Central Java Investment Forum CJIBF dan banyak investor yang siap berinvestasi dengan rencana investasi sekitar 39 triliun rupiah," tutur Ratna.
