Jokowi Dorong Dua BUMN Ini Siapkan Transisi Energi Untuk Menuju Indonesia Hijau

- 22 November 2021, 20:15 WIB
Jokowi Dorong Dua BUMN Ini Siapkan Transisi Energi Untuk Menuju Indonesia Hijau
Jokowi Dorong Dua BUMN Ini Siapkan Transisi Energi Untuk Menuju Indonesia Hijau /Instagram @jokowi
 
 
SEMARANGKU - Presiden Jokowi terus mendorong BUMN untuk siapkan langkah transisi energi untuk menuju Indonesia hijau.
 
Peralihan menuju energi yang lebih ramah lingkungan salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim. Untuk itu, Jokowi mendorong Pertamina dan PLN agar segera mengimplementasikan transisi energi terbarukan.
 
Hal itu disampaikan Jokowi kepada Pertamina dan PLN untuk segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau. Hasil KTT G20 Italia pada bulan Oktober lalu, isu perubahan iklim kembali diangkat. 
 
 
 
Hal ini yang membuat Jokowi meminta dua perusahaan pelat merah tersebut untuk memulai fokus transisi energi hijau, dikemukakan saat memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dari Pertamina serta PLN. 
 
"Memang kita tahu bahwa transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, perencanaannya, grand design-nya, itu harus mulai disiapkan. Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa." ujar Presiden Jokowi. 
 
Presiden Jokowi mengatakan bahwa penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. Untuk itu, Jokowi meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi. 
 
"Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu." lanjut Jokowi. 
 
Juga Presiden Jokowi menuturkan bahwa suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih dari batu bara sebesar 67 persen, kemudian bahan bakar atau fuel 15 persen, dan gas 8 persen. 
 
Jokowi memandang bahwa apabila Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut, maka akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran yang dapat memengaruhi mata uang Indonesia. 
 
"Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, suplai dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun." ujarnya. 
 
Terkait komitmen investasi, Jokowi mendorong jajarannya untuk tidak mempersulit masuknya investasi ke Pertamina dan PLN. 
 
Dan Jokowi menilai, jumlah investasi yang ingin diberikan ke Pertamina dan PLN dinilai sangat banyak. 
 
"Keputusan investasi boleh oleh perusahaan, tetapi pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama." tandas Presiden Jokowi. 
 
Presiden Jokowi mengatakan, dunia cepat mengalami perubahan sehingga rencana besar yang tengah dilakukan dapat berubah menyesuaikan keadaan. 
 
Untuk itu, Jokowi berharap agar kesempatan investasi dari luar negeri harus terbuka seluas mungkin. 
 
"Sekali lagi kesempatan untuk investasi di Pertamina, kesempatan untuk investasi di PLN itu terbuka sangat lebar kalau Saudara-saudara terbuka, membuka pintunya juga lebar-lebar" pungkas Jokowi.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x