Ganjar Pranowo Perjuangkan Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Kisahnya Patut Dicontoh Generasi Muda

- 10 November 2021, 19:45 WIB
Ganjar Pranowo Perjuangkan Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Kisahnya Patut Dicontoh Generasi Muda
Ganjar Pranowo Perjuangkan Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Kisahnya Patut Dicontoh Generasi Muda /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Ganjar Pranowo berziarah ke makam seorang pejuang era pra-kemerdekaan Pocut Meurah Intan pada hari Selasa 9 November 2021.
 
Pada momen menjelang Hari Pahlawan itu, Ganjar Pranowo datang bersama rombongan ke makam Pocut Meurah Intan pejuang berjuluk Singa Betina itu.
 
Usai berdoa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat setempat, Ganjar Pranowo menaburkan bunga ke pusara Pocut Meurah Intan.
 
 
 
Kemudian Ganjar Pranowo melakukan obrolan bersama keluarga Pocut Meurah Intan, mahasiswa dan masyarakat Aceh. 
 
Ganjar Pranowo menawarkan akan memperbaiki dan membangun makam tersebut agar lebih baik. Dan, posisi makam Pocut Meurah Intan berada di bawah pohon duwet besar yang terletak di TPU Desa Tegal Sari, Blora.
 
Ya, makam Pocut Meurah Intan terlihat berbeda karena bentuk dan batu nisannya bertuliskan arab yang mencolok. 
 
Itulah Pocut Meurah Intan, pejuang asal Aceh yang dibuang ke Blora sampai akhir hayat di sana. Meski dikenal sebagai pejuang besar, Pocut tidak dimakamkan di taman makam pahlawan. 
 
Kemudian Ganjar Pranowo menuturkan Pocut Meurah Intan ini pejuang besar dari keluarga bangsawan Kesultanan Aceh, dia sangat anti-kolonial berujung melawan Belanda.
 
"Kalau diizinkan, kita akan perbaiki. Beliau ini pejuang hebat. Dari keluarga Kesultanan dan melawan Belanda sampai dikejar-kejar dan diasingkan ke sini." ungkap Ganjar Pranowo.
 
Semua setuju dengan usulan itu. Bahkan Ketua Persaudaraan Antar Etnis Nusantara, Muhammad Zulkifli menyerahkan map berwarna biru ke Ganjar Pranowo. 
 
Map itu berisi usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Pocut Meurah Intan. Usulan itu ditandatangani Perantara bersama Ikatan Pelajar Aceh Semarang dan Ikatan Masyarakat Aceh Semarang.
 
"Ini pak, kami mengusulkan agar Pocut Meurah Intan mendapat gelar pahlawan nasional. Kami berharap pak Ganjar bisa membantu mewujudkan itu." ucap Muhammad Zulkifli.
 
Ganjar Pranowo dengan senang hati menerima usulan itu. Beliau mengatakan akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait pengajuan gelar pahlawan nasional. 
 
"Tentu akan kami bantu karena itu bentuk penghormatan kita. Darimanapun berada, ya inilah Indonesia. Segera kami ajukan." tandas Ganjar Pranowo.
 
Pocut Meurah Intan sendiri pejuang wanita Aceh yang sempat mendapatkan label sebagai most wanted person oleh kolonial Belanda ini seorang puteri dari keluarga bangsawan di Kesultanan Aceh. 
 
Dari namanya sudah bisa ditebak. Pocut Meurah adalah nama panggilan khusus bagi perempuan keturunan keluarga Sultan Aceh. Pocut Meurah Biheu, begitu ia biasa dipanggil. 
 
Biheu sendiri sebuah kenegerian yang pada masa Kesultanan Aceh berada di bawah wilayah Sagi XXXI Mukim, Aceh Besar. 
 
Bersama suaminya, Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah Intan dikenal sebagai tokoh Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda. 
 
Menurut catatan kolonial verslag tahun 1905, perjuangannya terjadi di akhir abad 19 sampai awal abad 20. Pada 11 November 1902, Pocut Meurah Intan dikepung oleh serdadu khusus Belanda dari Korps Marchausse. 
 
Semangat pantang menyerahnya, membuat disegani Belanda. Bahkan Veltman, pimpinan Korps Marcchausse memberi gelar Heldhafting yang artinya Yang Gagah Berani kepada Pocut Meurah Intan. 
 
Pocut Meurah Intan tertangkap serdadu Belanda, kemudian pada 6 Mei 1905 dia beserta putranya Tuanku Budiman dan salah satu kerabat kesultanan Aceh diasingkan ke Blora, Jateng sampai wafat tahun 1937 dan dimakamkan di sana. 
 
Terkait rencana pembangunan makam, menurut Ganjar bisa dilaksanakan secepatnya karena pihak keluarga sudah setuju.
 
Salah satu keluarga Pocut Meurah Intan di Blora, Sugeng Waluyo menyambut baik rencana Ganjar Pranowo memperbaiki makam. Juga keluarga mendukung langkah Pemprov Jateng mengusulkan Pocut Meurah Intan menjadi pahlawan nasional.
 
"Saya itu cucu Panglima Mahmud yang masih keponakan Pocut Meurah Intan. Kami sangat setuju, keluarga dari Aceh dan masyarakat Aceh juga setuju dengan pembangunan makam ini. Kami juga berharap beliau bisa diangkat menjadi pahlawan nasional." kata Sugeng Waluyo.
 
Ganjar Pranowo menepati janjinya saat upacara HUT kemerdekaan RI pada bulan Agustus lalu, bahwa beliau ingin membersihkan dan berencana membangun makam pejuang wanita asal Aceh itu.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x