10 Ribu Nakes di Jateng Meninggal Karena Covid-19 Sejak Awal Pandemi, 128 di Antaranya Meninggal Dunia

- 10 Oktober 2021, 19:30 WIB
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo membeberkan data nakes yang meninggal akibat Covid-19 sejak awal pandemi hingga sekarang.
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo membeberkan data nakes yang meninggal akibat Covid-19 sejak awal pandemi hingga sekarang. /Humas Pemprov. Jateng

SEMARANGKU – Sejak awal pandemi, tercatat ada 10.800 tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari 10 ribuan nakes yang terinfeksi Covid-19 tersebut, 128 orang di antaranya meninggal dunia.

Nakes yang menjadi korban Covid-19 ini tidak hanya perawat saja, tapi juga dokter yang ikut membantu menangani pasien.

Baca Juga: Pimpin Upacara Kemerdekaan di RSDC Donohudan Pakai Hazmat, Gubernur Ganjar Pranowo Rasakan Perjuangan Nakes

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan,secara keseluruhan terdapat 10.800 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini. Dari jumlah tersebut, 2.216 orang di antaranya merupakan dokter.

“Itu data dirawat, jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi kalau ditambah yang tidak dirawat di rumah sakit,” jelasnya seperti dilansir dari Antara, Minggu 10 Oktober 2021.

Sementara jumlah dokter yang meninggal karena Covd-19, lanjut Yulianto, sudah ada 64 dokter di Jateng.

Saat ini, menurut Yulianto, kondisi kasus Covid-19 di Jateng sudah cukup landai.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Saat Upacara 17-an Bersama Nakes dan Pasien COVID-19: Hormat Kami Kepada Teman-teman Nakes

Dari rata-rata jumlah mencapai 35 ribu kasus per hari pada Juli 2021 lalu, kata dia, saat ini hanya mencapai 1.500 kasus per hari.

Jumlah keterisian tempat tidur serta ruang gawat darurat rumah sakit pada Juli lalu, lanjut dia, sudah mencapai 90 persen.

"Saat ini keterisian tuang ICU rumah sakit sekitar 7,5 persen, sedangkan ruang isolasi hanya 3 persen," katanya.

Meski demikian, menurut dia, ancaman terjadinya gelombang ketiga COVID-19 masih ada.

"Negara tetangga kita, Singapura, dan hampir semua negara Eropa sudah mengalami gelombang ketiga," tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah