Tidak Sesuai Prokes Sekolah, SMK Negeri 1 Tengaran Semarang Terancam Ditutup

- 24 September 2021, 12:05 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ancam akan tutup SMK N 1 Tengaran Semarang setelah lihat pelanggaran prokes ini.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ancam akan tutup SMK N 1 Tengaran Semarang setelah lihat pelanggaran prokes ini. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Setelah muncul klaster sekolah di Purbalingga, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terus memelototi pelaksanaan pembelajaran tatap muka PTM.

Ganjar pun keliling ke sejumlah sekolah untuk memastikan prokes pelajar dan guru saat PTM berjalan sesuai semestinya.

Tapi saat meninjau SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang, Jumat 24 September 2021, Ganjar menemukan ada pelanggaran prokes.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Tegur Kerumunan Siswa SMPN 33 Semarang: Kalau Tidak Dievaluasi Kita Tutup!

Ganjar pun mengancam akan menutup SMK N 1 Tengaran agar tidak menggelar PTM dan kembali daring.

Awalnya Ganjar menemukan ada banyak anak memakai seragam sekolah berboncengan sepeda motor dan tidak memakai masker saat melintas di Tengaran Kabupaten Semarang.

Ganjar yang sedang perjalanan menuju Klaten meminta sopirnya mencari sekolah yang ada di daerah itu.

Ganjar kemudian berhenti di SMK N 1 Tengaran. Di depan sekolah, Ganjar melihat banyak anak-anak sedang berkerumun sambil jajan makanan ringan.

Baca Juga: Perguruan Tinggi di Jateng Diizinkan Gelar PTM, Ganjar Pranowo Wanti-wanti Hal Ini

"Ayo jangan berkerumun, jaga jarak. Sudah diajari protokol kesehatan apa belum sama gurunya?," tegur Ganjar pada sejumlah siswa.

Ganjar pun langsung masuk ke sekolah itu. Seorang pria bernama Haris Wahyudi yang diketahui sebagai kepala sekolah SMKN 1 Tengaran langsung terkejut.

Ia pun mendampingi Ganjar dan mendampinginya saat mengecek pelaksanaan pembelajaran

"Sudah PTM pak? Gimana pelaksanannya, sudah berjalan aman," tanya Ganjar pada Haris.

Haris pun mengatakan sudah melaksanakan PTM dan menjalankan protokol kesehatan. Namun saat Ganjar masuk ke ruang-ruang kelas, ia menemukan sejumlah pelanggaran.

Setidaknya ada tiga pelanggaran yang ditemukan Ganjar saat melakukan sidak itu. Diantaranya ada siswa yang duduk berdua dan dua-duanya tidak memakai masker, guru yang mengajar sambil melepas masker dan ada siswa praktek yang tidak menjaga jarak.

"Itu pak, sudah melihat kan kesalahannya. Ayo sekarang mau apa? Sebenarnya njenengan siap apa tidak melaksanakan PTM. Kalau siap ya jangan sampai seperti ini. Tadi di luar juga saya lihat, ada anak-anak yang pulang sekolah naik motor bonceng tiga dan semuanya tidak pakai masker lho," tegur Ganjar pada kepala sekolah.

Ganjar langsung meminta kepala sekolah segera melakukan evaluasi. Ia meminta detik itu juga kepala sekolah menggelar rapat dengan guru dan seluruh pegawai.

Jika memang tidak sanggup, maka Ganjar meminta agar proses pembelajaran kembali dilakukan daring.

"Jangan sampai terjadi seperti di Purbalingga, jadi saya tanya sekarang siap apa tidak melaksanakan PTM. Kalau siap ya harus diperbaiki. Saya minta hari ini kumpulkan semua guru, satpam dan semua pegawai sekolah. Rapatkan hari ini juga, hasil rapatnya dilaporkan ke saya sore nanti," tegas Ganjar.

Ganjar juga meminta sekolah membuat Satgas Covid. Tugasnya adalah patroli tiap hari memastikan protokol kesehatan berjalan baik mulai anak-anak masuk ke sekolah, proses belajar mengajar sampai pulang.

"Kalau ada yang melanggar, langsung tegur. Dicek nama anaknya siapa. Kasih peringatan pertama. Kalau besok melanggar lagi, dia tidak boleh sekolah. Harus tegas pak. Gurunya juga begitu, soalnya tadi saya lihat ada guru tidak pakai masker juga. Ini nggak boleh terjadi lagi," ucapnya.

Testing secara berkala lanjut dia juga harus dilakukan. Untuk itu, ia memerintahkan pihak sekolah bekerjasama dengan Dinkes atau Satgas Covid di daerahnya untuk melakukan random tes secara berkala.

Sementara itu, kepala sekolah SMK N 1 Tengaran, Haris Wahyudi dan sejumlah guru di sekolah itu menegaskan mereka siap melaksanakan PTM.

Pihaknya mengatakan siap melakukan evaluasi dan perbaikan atas pelanggaran yang terjadi.

"Baik bapak, hari ini juga akan kami gelar rapat evaluasi untuk perbaikan," ucap Haris.

Selain di SMKN 1 Tengaran, Ganjar juga sempat mengecek SMPN 2 Tengaran yang berada di depan sekolah itu.

Namun saat itu, proses belajar mengajar sudah selesai sehingga Ganjar hanya bertemu dengan guru dan pegawai.

"Tolong dijaga prokesnya ya, jangan lelah mengedukasi anak-anak untuk ketat protokol kesehatan. Guru-guru juga tidak boleh abai. Mari jaga anak-anak kita agar tetap sehat," pesan Ganjar. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x