Xi Jinping Bisa Segera Dicopot dari Jabatannya, Pengamat China: Kuat Tetapi Lemah di Dalam

- 16 September 2021, 10:30 WIB
Xi Jinping Akan Segera Dicopot dari Jabatannya, Pengamat China: Kuat Tetapi Lemah di Dalam/REUTERS/Jason Lee
Xi Jinping Akan Segera Dicopot dari Jabatannya, Pengamat China: Kuat Tetapi Lemah di Dalam/REUTERS/Jason Lee /

SEMARANGKU – Pengamat China sebut Presiden Xi Jinping bisa segera dicopot dari jabatannya dalam kudeta internal di Partai Komunis China.

Orang nomor satu di China, Xi Jinping telah dilihat secara luas sebagai pemimpin negara yang paling berkuasa sejak mantan Presiden Mao Zedong.

Namun, seorang pengamat China berpendapat Presiden Xi Jinping bisa lengser dari jabatannya karena kudeta oleh kelompok pro-demokrasi di dalam Partai Komunis China.

Baca Juga: Jenderal Amerika Serikat Telpon China, Takut Trump Sebabkan Perang

Pengamat China yang berbasis di Inggris, Roger Garside mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Xi Jinping tidak sekuat seperti apa yang tampak di luar.

“Kediktatoran totaliter ini secara lahiriah kuat tetapi lemah di dalam,”kata Garside kepada DW News, dikutip dari Express 15 September 2021.

Dia mengatakan ancaman utama yang dapat melengserkan Presiden Xi Jinping datang dari dalam jajaran teratas Partai Komunis China.

Selain internal Partai Komunis China, Garside mengatakan kekuatan eksternal juga dapat mengancam jabatan Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Amerika Luncurkan Rudal Pencegat Baru untuk Antisipasi Serangan Jarak Jauh China dan Rusia

Awal September ini Presiden Xi Jinping menghadapi reaksi keras oleh para orang tua di China setelah anak-anak mereka diberi buku pelajaran sekolah yang berisi propaganda pro-pemerintah.

Presenter France 24, Victor Mallet dan Regis Le Sommier mengatakan propaganda itu mirip dengan yang digunakan di era mantan diktator China Mao Zedong.

“Ini mengingatkan saya pada Mao Zedong sebenarnya,” ujar Le Sommier.

“Ini seperti kembalinya Maoisme dan itu adalah gaya Korea Utara. Menurut saya itu sangat mengganggu,” taut Mallet.

“Saya tidak berpikir dunia luar memiliki cukup… Maksudku ini disambut dengan banyak permusuhan oleh orang tua di daratan China,” katanya.

Mallet mengatakan tidak hanya di Hong Kong, wilayah lain di China juga dalam masalah besar karena sebelumnya pendidikan cukup gratis.

“Tetapi di daratan China, kami mengutip orang-orang yang jelas bukan nama aslinya mengatakan bahwa ini menjijikkan,” kata Mallet.

“Kami tidak ingin anak saya yang berusia 10 tahun menjadi sasaran omong kosong semacam ini,” kata salah satu orang tua di China.

Menanggapi hal itu, Garside menulis dalam bukunya “China Coup: The Great Leap to Freedom” mengatakan AS perlu bertindak lebih keras terhadap China untuk membantu mencegah internal rezim totaliter Xi Jinping.

“AS dan sekutunya harus mengadopsi strategi yang lebih agresif terhadap China,” kata Garside.

“Kami tidak bisa mendikte bagaimana China diatur, tetapi kita bisa dan harus merekasaya agenda agar kami membantu mereka yang ingin membebaskan China untuk melakukannya,” tambahnya.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x