Dukung Seruan Ganjar Pranowo, Mahasiswa Upgris Bantu Penanganan Covid-19 di Pasar

- 29 Juli 2021, 20:27 WIB
Mahasiswa Upgris membuat hand sanitizer untuk dibagikan kepada para pedagang di pasar.
Mahasiswa Upgris membuat hand sanitizer untuk dibagikan kepada para pedagang di pasar. /Dok Humas Pemprov Jawa Tengah/

SEMARANGKU - Sekelompok mahasiswa Universitas PGRI Semarang mendukung seruan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membantu penanganan Covid-19.

Mahasiswa-mahasiswa Upgris tersebut membuat hand santizer untuk dibagikan kepada para pedagang di pasar tradisional secara cuma-cuma alias gratis.

Pembagian hand sanitizer ini diharapkan mampu menekan angka risiko penularan Covid-19 yang terjadi di pasar tradisional.

Baca Juga: Denny Darko Prediksi Akan Terjadi Gelombang Baru Pandemi Covid-19 dan Bagikan Kunci Terhindar dari Virus

Gerakan mahasiswa Upgris ini sejalan dengan semangat Gubernur Ganjar Pranowo yang mengajak para mahasiswa untuk terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Ajakan gerakan tersebut disampaikan Ganjar disampaikan melalui video dan mendapat respons di linimasa Twitter,  dengan trending tagar #MahasiswaJateng.

Para mahasiswa kreatif itu seluruhnya jurusan Pendidikan Biologi Upgris. Di antaranya Sajati, 23; Bekti Suryanto, 22; Risqi Ramayanti, 20; dan alumni Khoirrul Marom, 21;  dan Siti Musapana, 20.

Para mahasiswa itu memanfaatkan keilmuannya, dengan membuat cairan pembersih tangan sendiri, di Laboratarium Biologi Upgris.

Baca Juga: Varian Virus Covid-19 Lambda yang Tersebar di 28 Negara, Apakah Lebih Mengkhawatirkan Dibanding Varian Delta?

Perwakilan mahasiswa, Sajati mengatakan, pihaknya memproduksi hand sanitizer sendiri sejak awal pandemi berlangsung.

Mahasiswa memproduksi hand santizer untuk ikut serta mencegah penyebaran Covid-19.

Mereka memproduksinya baik untuk memenuhi kalangan sendiri, lembaga, perusahaan, dan juga untuk kepentingan aksi sosial.

"Dulunya ada penyuluhan pencegahan Virus Corona. Selain ada penyuluhan, kita juga memproduksi (hand sanitizer) untuk dibagi-bagikan. Awalnya untuk aksi sosial," paparnya, Kamis 29 Juli 2021.

Mahasiswi asli Semarang ini menuturkan, setiap kali proses produksi berlangsung, mahasiswa dibantu oleh Kepala Laboratorium Biologi Upgris Dr Muhammad Syaipul Hayat, dan tenaga laboratorium.

Dirinya bersama mahasiswa yang berdomisili di Semarang lain, tetap membikin cairan pembersih tangan, kendati saat ini perkuliahan masih belum aktif.

Cairan pembersih tangan buatan mahasiswa terbagi dua, yaitu spray dan gel. Untuk yang spray, bahannya adalah alcohol, H202, gliserol, essential oil, dan aquades. Sedangkan gel, yaitu aquades, H202, gliserin, pengental atau carbomer, tea, alcohol, dan essential oil.

Kepala Laboratorium Biologi Upgris Dr Muhammad Syaipul Hayat menambahkan, pihaknya memang mendukung penuh mahasiswa untuk membuat cairan pembersih tangan.

Hal itu merupakan kepedulian mahasiswa di tengah pandemi seperti sekarang.

Selain juga untuk mengaplikasikan salah satu mata kuliahnya yang membuat cairan pembersih tangan dan kepedulian sosial.

Usai memproduksi cairan pembersih tangan, ternyata respons masyarakat amat positif. 

Mereka pun mulai memproduksi, untuk berbagai kepentingan terutama pelayanan publik.

“Alhamdulilah, dari awal produksi awalnya sekitar 70-100 liter per bulan. Belakangan dengan adanya kegiatan PPKM darurat itu membuat masyarakat semakin memproteksi diri dan permintaan makin tinggi. Produksinya sekarang 200-300 liter per bulan,” kata Syaipul.

Dia menilai, aksi membikin cairan pembersih tangan itu selain memupuk jiwa sosial, juga menumbuhkan semangat mahasiswa berwirausaha.

Sejumlah aksi sosial yang telah mereka lakukan, di antaranya bekerja sama dengan beberapa lembaga yang melakukan aksi sosial. Termasuk nanti akan melakukan gerakan peduli sosial besok.

Presiden mahasiswa Upgris, Muhammad Rizqi Arfanda mengatakan, mahasiswa tergerak untuk melakukan aksi kepedulian sosial.

Khususnya untuk mereka yang berada di dalam Kota Semarang. Termasuk rencana aksi sosial pada Jumat 30 Juli 2021 besok.

“Target utama kita adalah rakyat. Kita menyebutnya itu solidaritas BEM Upgris, dan mahasiswa peduli rakyat. Target kita menyadarkan kepada rakyat ataupun warga Indonesia. Khususnya di Semarang ini sadar akan pentingnya protokol kesehatan, dan mematuhi 5M,” kata Rizqi.

Gayung bersambut, aksi mereka juga mendapat dukungan dari mahasiswa jurusan Biologi dan Laboratorium Biologi kampus setempat berupa cairan pembersih tangan.

Nantinya, mahasiswa akan membagikan cairan pembersih tangan ke masyarakat di pasar  tradisional.

“Ada juga masker, ada liflet tentang 5 M, dan juga hand sanitizer itu sendiri. Kemudian kami akan memberi paket sembako pada warga sekitar,” terangnya.

Dia menerangkan, sejumlah aksi telah mereka lakukan seperti saat Ramadan lalu pada tukang becak dan kalangan lain di jalanan di Semarang.

Ada juga aksi Kawan Peduli Kawan dengan menggandeng civitas kampus ke mahasiswa Upgris yang terpapar Covid-19. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah