Network
SEMARANGKU – Kepala Desa atau Kades Jenar, Kabupaten Sragen yang bernama Samto menentang vaksinasi dn PPKM.
Samto, kepala Desa di Sragen ini memang dikenal berulah dengan menentang PPKM, mengizinkan warga untuk menggelar hajatan dan hiburan.
Meskipun begitu, kepala desa di Sragen tersebut sudah mau divaksin. Mengetahui ulah kepala desa di Sragen itu, Kapolres Sragen melakukan tindakan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngobrol Gayeng Virtual Dengan Kades Banyumas, Ganjar : Kayane Cocok Jadi Bupati Lho!
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan apresiasi kepada Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, yang telah menjadikan Kepala Desa Jenar, Kabupaten Sragen, bernama Samto, sebagai duta vaksin dan mendukung program pemerintah.
Karena Kades tersebut sudah bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19. Maka Kapolres Sragen telah menjadikannya sebagai duta Vaksin," kata Luthfi.
Menurutnya,langkah tersebut dilakukan dengan penilaian yang tepat.
Hal tersebut karena Samto adalah orang yang pertama kali disuntik dan menjadi contoh di Balai Desa Jenar.
"Ini adalah contoh yang sangat baik sekali, seorang kepala Desa di Sragen yang tidak percaya Vaksinasi dan Covid 19, dengan membuat spanduk dan menentang pemerintah, saat ini telah menjadi duta vaksin," terang Kapolda Jateng.
Baca Juga: Ngobrol Gayeng Bersama Ganjar Pranowo, Kades Banyumas Keluhkan Isu Vaksin Hingga Hajatan
Setelah Samto selesai, giliran perangkat desa yang lain juga mengikuti.
"Untuk itu, Polres Sragen langsung menggalang kepala desa tersebut sebagai Duta Vaksinasi. Saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada Kapolres Sragen dan Kades Jenar tersebut," ungkapnya.
Kapolda juga menghimbau agar masyarakat tidak menolak vaksinasi dan program pemerintah.
Terlebih dalam program pemerintah yang berusaha mencegah penyebaran dan pemutusan rantai Covid-19.
"Ini demi kita semua, jadi saya berharap baik masyarakat maupun perangkat dan pejabat daerah, jangan ada yang menolak program Vaksinasi pemerintah. Mari kita dukung bersama sama program pemerintah ini dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19," pungkasnya.***
