Intruksi PPKM Darurat oleh Gubernur Ganjar  Menurunkan Mobilitas Wilayah Jawa Tengah hingga 21 Persen

- 14 Juli 2021, 19:35 WIB
Intruksi PPKM Darurat oleh Gubernur Ganjar  Menurunkan Mobilitas Wilayah Jawa Tengah hingga 21 Persen
Intruksi PPKM Darurat oleh Gubernur Ganjar  Menurunkan Mobilitas Wilayah Jawa Tengah hingga 21 Persen /Dok Humas Prov Jateng

 

 

SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan data penurunan mobilitas di wilayahnya hingga 21 persen.

Ganjar meminta data satelit sebagai acuan pemerintah pusat dalam mengukur mobilitas kepada daerahnya setiap hari dengan harapan daerah lebih cepat mengambil tindakan kebijakan.

Ganjar menyampaikan hal ini setelah menghadiri rapat koordinasi evaluasi PPKM Darurat di Jawa Tengah dan DIY yang dipimpin langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di gubernuran pada Rabu, 14 Juli 2021.

 Baca Juga: Dua Kali Dapat Laporan Kerumunan, Ganjar Pranowo Cek Situasi PPKM di Semarang

“Kami tadi minta agar seluruh kabupaten kota setidaknya kami minta untuk Jawa tengah, syukur bisa semuanya, agar kita bisa mengakses alat itu atau hasil dari ukuran alat itu. Apakah yang dari google atau dari satelit NOAA, sehingga kita bisa tahu setiap kabupaten kota naiknya seperti apa,” ujar Ganjar.

Harapan Ganjar, dengan cara tersebut, daerah lebih cepat mengambil langkah kebijakan tindakan jika terjadi peningkatan mobilitas.

“Nah ketika naik itulah harapan kita, kita akan bisa ngerti sebagai evaluasi mana yang mesti dilakukan,” imbuh Ganjar.

Ganjar juga menjelaskan, upaya menekan pergerakan di Jawa Tengah sudah dilakukan dengan cepat dengan penutupan seluruh exit tol Jawa Tengah pada tanggal 16 Juli hingga 21 Juli mendatang dipimpin oleh Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto.

 Baca Juga: Dukung Tutup Seluruh Exit Tol Jateng 16-22 Juli di Wilayahnya, Ganjar Pranowo Titip Pesan Pada Kapolda

“Maka penutupan-penutupannya di 26 titik itu dilakukan oleh Polda dan kemudian TNI mendukung. Ini menurut saya sesuatu yang sangat penting untuk kita lakukan,” tegas Ganjar.

Ganjar menuturkan berdasarkan data pusat, wilayah Jawa Tengah telah menunjukkan penurunan mobilitas hingga 21 persen kecuali di beberapa daerah seperti kota Semarang yang sempat mengalami lonjakkan tajam berkebalikkan.

Analisa penyebab lonjakan mobilitas tersebut karena adanya pergerakan di kawasan industri.

Pihak dinas terkait telah melakukan komunikasi koordinasi dengan para CEO dan pengusaha untuk memperbaiki sistem dalam pengaturan agar sesuai kebijakan yang ada.

“Kita harapkan semuanya nanti kita bisa mendapatkan data mobilitas ini, maka akan menjadi feedback buat kita kapan bisa memperbaiki,” ujarnya.

Ganjar menerangkan bahwa penekanan pergerakan mobilitas ini menjadi upaya efektif dalam penanganan pandemi COVID-19.

“Yang bisa mengurangi adalah menghentikan orang bergerak, menghentikan orang dengan mobilitas tinggi, mendisiplinkan mereka dengan 5M, itu saja,” tegasnya.

Ganjar mengatakan jika masyarakat punya peranan penting dalam pengendalian Pandemi COVID-19.

“Hari ini kita bicaranya nggak bisa sisi hilir saja maka dari PPKM kenapa pergerakan dilihat dan sebagainya itu karena tidak bisa menyelesaikan di rumah sakitnya. Harus di masyarakatnya,” tandas Ganjar.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah