Sembelih Kurban saat Idul Adha, Ini Prokes Ketat dari Disnakkeswan Jawa Tengah yang Harus Dipatuhi

- 13 Juli 2021, 07:00 WIB
Pemantauan Prokes Ketat Disnakkeswan Jawa Tengah Terkait Penyembelihan Hewan Kurban oleh Panitia Idul Adha
Pemantauan Prokes Ketat Disnakkeswan Jawa Tengah Terkait Penyembelihan Hewan Kurban oleh Panitia Idul Adha /Dok Humas Prov Jateng

 

 

SEMARANGKU – Idul Adha akan tiba, Disnakkeswan Jawa Tengah berikan panduan prokes ketat saat sembelih kurban di Hari Raya Idul Adha.

Kepala Disnakkeswan Jawa Tengah Lalu Muhammad Syafriadi mengatakan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengeluarkan maklumat terkait pemotongan hewan kurban di tengah pandemi.

Maklumat tersebut tertuang pada Surat Edaran nomor 8017/SE/PK.320/F/06/2021 yang menjelaskan mengenai upaya pencegahan penularan Covid-19 saat penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Cara Menambahkan Foto di Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2021, Ikuti Panduan Ini

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah menghimbau panitia Idul Adha harus memperhatikan protokol kesehatan (prokes) terutama saat penyembelihan hewan kurban. 

Panitia Idul Adha penting untuk meminta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) ketika membeli hewan kurban untuk mengetahui kelayakkan hewan kurban tersebut.

"Untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban diutamakan di RPH (Rumah Potong Hewan). Bilamana RPH tidak memenuhi jumlahnya, bisa dilakukan di masjid atau sesuai dengan tempat yang dipilih oleh panitia. Itu pun harus menerapkan protokol kesehatan," ujar Lalu, dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 12 Juli 2021.

Panitia Idul Adha yang melakukan pemotongan tidah menggunakan RPH wajib untuk meminimalisir kerumunan.

Selain itu prokes juga harus diutamakan seperti memakai masker dan pelindung mata, menggunakan pembersih tangan sesering mungkin.

 Baca Juga: Isu PPKM Darurat Halangi Idul Adha, Denny Darko: Ini Sesuatu yang Sangat Berbahaya Jika

Jarak antar panitia satu dengan lainnya juga harus diperhatikan dengan memberi sela minimal satu meter.

"Saya mohon kepada panitia untuk pelaksanaan jangan libatkan banyak orang, daging kurban harapannya juga diserahkan kepada ke rumah-rumah. (tidak dibagikan bergerombol dalam kerumunan dan satu tempat)," papar Lalu.

Lalu juga mengatakan jika pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan bersama dinas peternakan di kabupaten/kota serta memberikan pelatihan bagi para juru sembelih.

"Kita juga akan bersama persatuan dokter hewan seluruh Indonesia, bergerak ke tempat pemotongan hewan untuk melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan. Apakah hewan tersebut layak disembelih. Kalaupun layak, nanti dicek apakah ada cacing hati atau fascioliasis, kalau ada seluruh jeroan akan disita dan dimusnahkan. Itu supaya manusia tidak ikut tertular," ungkapnya.

Ketika disinggung mengenai kecukupan pasokan hewan kurban, Lalu menerangkan jika stoknya cukup melimpah.

Hal ini dilihat dari data yang ada, populasi sapi, kerbau, kambing dan domba di Jawa Tengah sekitar lima juta ekor.

Namun demikian, di masa Idul Adha masih ada hewan kurban yang datang dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Menyikapi hal tersebut, Disnakkeswan Jawa Tengah akan menyiapkan Pos Kesehatan Hewan dan Pos Lalu Lintas Ternak (PLLT) yang bertugas untuk pengecekkan dalam upaya memastikan hewan yang datang dari luar Jawa Tengah bebas dari penyakit.

"Ini yang harus kita perhatikan. Pencegahan penularan Covid-19, bukan hanya tanggungjawab dari rumah sakit, tetapi kita semua," pungkas Lalu. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah