Ganjar Pranowo: Zona Merah Covid-19 Jawa Tengah Menurun, Semarang Termasuk?

- 12 Juli 2021, 20:00 WIB
Ganjar Pranowo: Zona Merah Covid-19 Jawa Tengah Menurun, Semarang Termasuk?
Ganjar Pranowo: Zona Merah Covid-19 Jawa Tengah Menurun, Semarang Termasuk? /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan zona merah Covid-19 di Jawa Tengah menurun.

Ganjar Pranowo mengungkapkan pada minggu sebelumnya terdapat 25 Kabupaten atau kota zona merah.

Hingga saat ini menunjukkan kabar positi, lanjutnya, zon amerah di Jateng menurun menjadi 19 daerah.

Orang nomor satu di Jateng pun merinci 19 kabupaten masuk zona merah hingga data saat ini.

Baca Juga: Produksi Oksigen di Samator Sempat Terhenti, Gubernur Ganjar Pranowo Pantau Jateng Oksigen Stock System

"Sekarang hanya 19 Kabupaten/Kota yang masuk kategori zona merah. Yakni Klaten, Kota Semarang, Purworejo, Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Brebes, Pati, Rembang, Kota Pekalongan, Sukoharjo, Kebumen, Kota Tegal, Pemalang, Karanganyar dan Sragen," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin 12 Juli 2021.

Dirinya pun menjelaskan ada beberapa daerah yang termasuk kasus aktif tertinggi seperti Kota Semarang (1852 kasus), Klaten (1554 kasus), Banjarnegara (1415 kasus), Kendal (1349 kasus) dan Kebumen (1251 kasus).

"Sementara untuk kasus baru tertinggi terdapat di Semarang, Pemalang, Kendal, Klaten dan Banjarnegara," imbuhnya.

Baca Juga: Tolak Bantuan Kemanusiaan dari AS, Korea Utara: Ini Jelas Skema Politik Jahat

Disinggung soal ketersian tempat tidur, Ganjar mengatakan bed occupancy rate (BOR), Ganjar mengatakan saat ini sudah cukup bagus. 

Dirinya menjelaskan BOR ICU yang sempat tinggi pada minggu lalu, saat ini sudah turun di angka 77,83 persen. Sementara tempat tidur isolasi juga turun menjadi 85,07 persen.

"BOR nya membaik. Kemarin kita sempat deg-degan, maka saya minta teman-teman Bupati/Wali Kota menambah ICU dan isolasi. Sekarang sudah membaik, tapi saya tetap meminta dilakukan penambahan dan dibuat skenario dukungan rumah sakit darurat," ucapnya.

Selain persoalan itu, Ganjar juga mengatakan pihaknya terus mengupayakan pemenuhak oksigen dan obat-obatan. Untuk oksigen, pihaknya telah membuat Satgas Oksigen dan meminta seluruh rumah sakit punya PIC yang mengurusi soal itu.

"Selain itu kami juga meminta mereka mengisi aplikasi Jateng Oksigen Stok System (Joss). Tadi saya juga rapat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait oksigen agar semua bekerjasama untuk memenuhi," jelasnya.

Terkait obat-obatan, Ganjar meminta Kemenkes menambah beberapa jenis obat-obatan di pasaran. Sebab laporannya, banyak dokter yang merekomendasikan obat tertentu, namun langka di pasaran.

"Saya sudah WA pak Menkes agar ditambah. Ya siapa tahu obat-obatan itu manjur dan mengurangi angka kematian," imbuh Ganjar Pranowo.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x