Ganjar Pranowo Minta Jangan Perdebatkan Ibadah Di Rumah Selama PPKM Darurat Jawa Tengah

- 4 Juli 2021, 19:23 WIB
Ganjar Pranowo Minta Jangan Perdebatkan Ibadah Di Rumah Selama PPKM Darurat Jawa Tengah
Ganjar Pranowo Minta Jangan Perdebatkan Ibadah Di Rumah Selama PPKM Darurat Jawa Tengah /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat agar tidak memperdebatkan ibadah di rumah selama pelaksanaan PPKM Darurat Jawa Tengah.

Selain itu, Ganjar Pranowo meminta masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi yang sudah diatur oleh pemerintah.

Ganjar Pranowo menyebutkan dalam aturan atau kebijakan dari pemerintah, yaitu tetap ibadah di rumah bagi seluruh masyarakat.

"Terkait ibadah sudah jelas. Seluruh Jawa-Bali ibadah di rumah. Saya mohon betul agar semua membantu dengan beribadah di rumah," kata Ganjar saat mengecek PPKM Mikro Darurat di Kota Pekalongan, Minggu 4 Juli 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Contoh Ikuti PPKM Darurat, Pilih Makan di Parkiran Ketimbang Restoran

Baca Juga: Ganjar Pranowo Semprot RSUD Ashari Pemalang Saat Sidak, Minta Dirut Rumah Sakit untuk Segera Perbaiki

"Tahun lalu kita pernah melakukan seperti ini, sehingga tidak perlu diperdebatkan," tambahnya dalam rilis diterima Semarangku.com.

Ganjar Pranowo menambahkan tahun sebelumnya banyak yang protes karena masjid ditutup dan mall dibuka. 

Namun, kondisi saat ini, lanjut Ganjar, semuanya ditutup mulai tempat ibadah hingga mall maupun tempat wisata.

"Jadi sekarang seimbang, semua ditutup. Tinggal pasar yang masih buka, karena itu untuk kebutuhan sehari-hari. Maka saya minta agar pasar diawasi agar masyarakat bisa aman saat berdagang atau belanja, dengan mengedepankan protokol kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Selama PPKM Darurat Ganjar Pranowo Minta Persoalan Ibadah di Rumah Tidak Diperdebatkan: Semua Ditutup

Baca Juga: Ada PPKM Darurat Ganjar Pranowo Makan Tempe dan Sayur Lodeh di Parkiran Ketimbang di Warung Makan

Meski masyarakat beribadah di rumah, namun Ganjar meminta tempat-tempat ibadah tetap menjadi pemimpin spiritualitas bagi umatnya. Pemuka agama di setiap tempat ibadah di Jateng bisa menjadi penggerak untuk meningkatkan spiritualitas masyarakat yang beribadah di rumah.

Misalnya di Kota Pekalongan yang dikenal dengan daerah santri, Ganjar meminta masjid dan musala tetap mengumandangkan adzan dan memimpin kegiatan istighosah atau salawatan. Kegiatan itu dilaksanakan oleh takmir masjid, dan diikuti masyarakat dari rumah masing-masing.

"Jadi selepas Magrib sampai Isya, jangan putus istighosah di masjid dan musala. Yang memimpin takmirnya saja, masyarakat mengikuti di rumah masing-masing," ucapnya.

Dengan cara itu lanjut dia, maka usaha melawan Covid-19 akan seimbang. Usaha lahiriah dilakukan, namun batiniah tidak boleh dihilangkan.

"Harapannya, keimanan dan spiritualitas kita jadi naik. Jadi tempat-tempat ibadah tetap bisa menjalankan perannya untuk memimpin umatnya, meski mereka beribadah di rumah masing-masing," pungkasnya.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah