Selama PPKM Darurat Ganjar Pranowo Minta Persoalan Ibadah di Rumah Tidak Diperdebatkan: Semua Ditutup

- 4 Juli 2021, 17:10 WIB
Ganjar Pranowo Minta Persoalan Ibadah di Rumah Tidak Diperdebatkan: Sekarang Seimbang, Semua Ditutup
Ganjar Pranowo Minta Persoalan Ibadah di Rumah Tidak Diperdebatkan: Sekarang Seimbang, Semua Ditutup /Dok Humas Prov Jateng



SEMARANGKU  – Pada Minggu 4 Juli 2021, Gubernur Ganjar Pranowo meminta masyarakat agar tidak memperdebatkan masalah ibadah.

Ganjar Pranowo mengatakan sudah jelas bahwa di aturan PPKM Mikro Darurat bahwa Ibadah dilakukan di rumah.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga mengatakan bahwa sekarang sudah seimbang karena semua ditutup.

Baca Juga: Denny Darko Peringatkan akan Ada Sesuatu yang Menyeramkan Jika Masyarakat Tidak Patuh PPKM Mikro Darurat

"Terkait ibadah sudah jelas. Seluruh Jawa-Bali ibadah di rumah. Saya mohon betul agar semua membantu dengan beribadah di rumah. Tahun lalu kita pernah melakukan seperti ini, sehingga tidak perlu diperdebatkan," kata Ganjar saat mengecek PPKM Mikro Darurat di Kota Pekalongan.

Sebelumnya pada tahun lalu masyarakat protes karena mall dibuka.

Namun saat ini dalam kondisi yang sama, mall ditutup, tempat wisata dan hiburan juga ditutup.

Hanya tinggal pasar saja yang dibuka walau dibatasi jam operasionalnya.

"Jadi sekarang seimbang, semua ditutup. Tinggal pasar yang masih buka, karena itu untuk kebutuhan sehari-hari. Maka saya minta agar pasar diawasi agar masyarakat bisa aman saat berdagang atau belanja, dengan mengedepankan protokol kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Ada PPKM Darurat Ganjar Pranowo Makan Tempe dan Sayur Lodeh di Parkiran Ketimbang di Warung Makan

Ganjar Pranowo juga menegaskan bahwa walaupun ibadah di rumah tetapi tempat ibadah harus tetap menjadi pemimpin spiritualitas bagi umatnya.

Selain itu pemuka agama di setiap tempat ibadah di Jateng bisa menjadi penggerak untuk meningkatkan spiritualitas masyarakat yang beribadah di rumah.

Sebagai contoh di Kota Pekalongan yang dikenal dengan daerah santri.

Ganjar meminta masjid dan mushola tetap mengumandangkan adzan dan memimpin kegiatan istighosah atau shalawat.

"Jadi selepas Magrib sampai Isya, jangan putus istighosah di masjid dan mushola. Yang memimpin takmirnya saja, masyarakat mengikuti di rumah masing-masing," ucapnya.

Dengan cara itu lanjut dia, maka usaha melawan Covid-19 akan seimbang. Usaha lahiriah dilakukan, namun batiniah tidak boleh dihilangkan.

"Harapannya, keimanan dan spiritualitas kita jadi naik. Jadi tempat-tempat ibadah tetap bisa menjalankan perannya untuk memimpin umatnya, meski mereka beribadah di rumah masing-masing," pungkasnya.

Sementara itu masyarakat juga diminta untuk mematuhi aturan PPKM Mikro dan tidak memperdebatkan mengenai ibadah di rumah saat PPKM Darurat berlangsung.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x