Antisipasi Lonjakan Wisatawan Selepas Usai Larangan Mudik, Pemprov Jateng Lakukan ini

- 19 Mei 2021, 07:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo khawatir terkait tempat wisata karena diprediksi akan ramai akhir pekan nanti menjelang perayaan Syawalan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo khawatir terkait tempat wisata karena diprediksi akan ramai akhir pekan nanti menjelang perayaan Syawalan. /Dok Humas Pemprov Jateng
 
SEMARANGKU – Selepas usai masa larangan mudik lebaran, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengantisipasi adanya lonjakan wisatawan. 
 
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempersiapkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan wisatawan di tempat wisata selepas usainya masa larangan mudik lebaran. 
 
Seperti diketahui, larangan mudik Lebaran oleh pemerintah berlaku dari 6 Mei -17 Mei 2021.
 
"Artinya, akan ada mudik setelah tanggal 17 Mei,” ucap Ganjar.
 
Langkah Ganjar dalam mengantisipasi tersebut, dilatarbelakangi dengan usainya masa pelarangan mudik Lebaran dari  pemerintah. 
 
 
Hal tersebut menjadi agenda Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai menghadiri rapat penanganan Covid-19 di kompleks kantornya di Semarang, Selasa 18 Mei 2021.
 
Disebabkan karena mulai 18 Mei sudah tidak ada penahanan arus mudik lebaran, maka tidak menutup kemungkinan masih akan ada arus mudik. 
 
“Kita review tempat wisata yang kemungkinan Sabtu 22 Mei dan Minggu 23 Mei 2021 besok masih akan ramai. 
Sudah kita minta untuk dicek semuanya, agar tidak hanya wahana air tapi juga wahana permainan agar sisi keselamatannya terjaga,” kata Ganjar pada pewarta.
 
Disisi lain, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmad mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para pengelola terutama desa wisata.
 
“Pengetatan itu menyangkut standart operational procedure, termasuk di antaranya operator peralatan, kelaikan sarana dan prasarana, dan sarana penunjang keselamatan bagi pengunjung (safety first),” kata dia.
 
 
Jika hal tersebut tidak dipenuhi, maka pihaknya secara tegas menyatakan tempat wisata akan ditutup. 
 
Belajar dari tragedi kejadian di Waduk Kedungombo, pengawasan dan kelengkapan sarana serta prasarana keselamatan, harus diperhatikan secara serius. 
 
Sinoeng juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki pekerjaan rumah seperti di wahana permainan wisata air seperti waduk, dan sejenisnya yakni kurasi atau menerapkan verifikasi. 
 
“Anda sudah diverifikasi, Anda layak operasi. Kalau belum ada seperti itu, kami tidak bisa memberikan rekomendasi,” ujar Sinoeng.
 
Pemerintah Provinsi Jateng mempersiapkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan wisatawan di tempat wisata selepas usainya larangan mudik lebaran.***
 
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x