Ganjar Pranowo Ngakak Saat Ada Istri Lapor RT karena Suami Mudik, Alhasil Kini Dikarantina Mandiri di Banyumas

- 7 Mei 2021, 16:45 WIB
Ganjar Pranowo saat meninjau para pemudik yang dikarantina di Banyumas
Ganjar Pranowo saat meninjau para pemudik yang dikarantina di Banyumas /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Di Banyumas ada seorang istri lapor ketua RT saat suami pulang mudik dari Jakarta akibatnya sang suami langsung dikarantina mandiri.

Hal unik ini ditemukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menengok sejumlah pemudik yang dikarantina di Kabupaten Banyumas, Jumat 7 Mei ini.

Diantara para pemudik yang nekat dan dikarantina itu, ada satu orang yang ternyata dilaporkan sendiri oleh istrinya.

Awalnya Ganjar Pranowo meninjau lokasi karantina pemudik di Banyumas, yakni di GOR Satria. Ada dua pemudik yang sedang dikarantina di tempat itu.

Baca Juga: Kecolongan Modus Truk Barang, Ganjar Pranowo Pastikan Muatan Isinya

Saat bertemu dua pemudik itu, awalnya Ganjar ngobrol tentang kesannya dikarantina. Namun saat ditanya alasan kenapa dikarantina, salah satu pemudik bernama Wagiman mengatakan bahwa ia terpaksa karantina karena dilaporkan oleh istrinya.

"Saya dilaporkan istri pak. Gara-gara istri lapor ketua RT, saya langsung dikarantina," ucap Wagiman.

Sontak saja jawaban Wagiman ini membuat Ganjar, Bupati Banyumas Achmad Husein dan beberapa pejabat lain tertawa. Ternyata hal itu bukan candaan belaka. Wagiman mengatakan bahwa ia benar-benar dilaporkan istrinya hingga ia harus dikarantina.

"Benar, saya dilaporkan istri. Istri saya yang lapor ke pak RT bahwa saya datang dari Jakarta. Langsung sampai sini dikarantina, belum ketemu anak istri dikarantina di sini," ucapnya.

Baca Juga: Cegah Modus Truk Barang, Ganjar Pranowo Panjat Truk dan Pastikan Tak Ada Penumpang

Meski awalnya jengkel, namun setelah mengetahui bahwa semua pemudik yang datang ke Banyumas pada tanggal 6-17 Mei dikarantina selama lima hari. Ia pun menyadari kesalahannya karena nekat mudik dan mau dikarantina di tempat itu.

"Ya saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan pada saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya," ucapnya.

Pemudik lain, Rasikun juga mengatakan hal yang sama. Ia rela dikarantina karena memang itu sudah menjadi peraturan bersama.

"Saya pulang kemarin, tanggal 6. Langsung ada perangkat desa yang mendatangi rumah dan meminta saya dikarantina. Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi," ucapnya.

Ia juga berpesan pada pemudik lain untuk menunda kepulangan ke kampung halaman. Selain bisa menularkan penyakit ke keluarga, mereka juga harus sengsara karena dikarantina.

Baca Juga: Dapat Bantuan Pemasangan Saluran Listrik Gratis, Mbah Katini: Maturnuwun Pak Ganjar! 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kisah Wagiman justru menjadi kisah yang inspiratif. Sebab, ia dikarantina karena laporan dari istrinya.

"Jadi dia dilaporkan istrinya ke RT. Istrinya bilang, bahwa suaminya akan mudik dari Jakarta tanggal sekian. Maka saat pulang langsung ketahuan. Partisipasi masyarakat Banyumas hebat sekali dan fair. Kalau masyarakat mendukung seperti ini, ini akan jadi contoh buat semuanya," kata Ganjar.

Ganjar juga mendukung upaya yang dilakukan pemkab Banyumas yang mengkarantina semua pemudik yang pulang pada tanggal 6-17 Mei. Lima hari lamanya, mereka dikarantina untuk efek jera.

"Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini, tapi beberapa melakukan. Mudah-mudahan semua bisa melakukan, sehingga orang akan mudik jadi mikir, nanti pulang dikarantina ndak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya jadi aman," pungkas Ganjar Pranowo. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x