Dari Bandara Ahmad Yani Semarang Penumpang Positif Covid-19 Bisa Lolos Terbang, Ganjar Langsung Sidak KKP

- 6 Mei 2021, 18:00 WIB
Ganjar Pranowo sidak KKP di Bandara ahmad Yani Semarang
Ganjar Pranowo sidak KKP di Bandara ahmad Yani Semarang /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung sidak ke bandara Ahmad Yani Semarang. 
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung melakukan kunjungan sidak ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis 6 April 2021. 
 
Sidak Gubernur Jateng tersebut, dilakukan usai mendapatkan informasi bahwa ada salah satu penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun lolos terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan tengah.
 
Setibanya di Bandara Ahmad Yani Semarang, orang nomer satu di Jateng itu, langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara untuk mendapatkan  penjelasan. 

 
Tiga orang petugas KKP tampak sangat terkejut dengan kedatangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang secara tiba-tiba mendatangi KKP. 
 
Kepada para petugas KKP tersebut, Ganjar langsung menanyakan kronologi penumpang yang positif Covid-19 tersebut, dapat lolos terbang dari Semarang menuju Kalteng. 
 
Para petugas KKP yang tampak masih  kebingungan, berusaha menjawab pertanyaan Ganjar dengan tenang.
 
"Itu kemarin yang kasus positif bagaimana, proses validasinya seperti apa. Kenapa sampai nggak ketahuan kalau dia positif, padahal kalau mau naik kan harus menunjukkan surat itu," tanya Ganjar.
 
Salah satu petugas KKP bernama Hevny mengatakan bahwa pada saat proses validasi, sebenarnya sudah diketahui bahwa penumpang tersebut  positif Covid-19. 
 
Oleh karena itu, dari pihak KKP sudah memberikan tanda saat proses validasi tersebut dengan cara melingkari kartu positifnya itu.
 
Mendengar jawaban dari petugas KKP tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo nampak tidak puas dengan jawaban tersebut. 
 
Ganjar kembali menanyakan setelah diketahui positif, kenapa penumpang yang positif Covid-19 tersebut tidak ditahan di tempat itu untuk dilakukan treatmen selanjutnya.
 
 
"Setelah ketahuan positif, kami beri tanda di surat keterangan kesehatannya. Setelah itu, kami sarankan penumpang isolasi mandiri pak," jawab Hevny.
 
Mendengar jawaban dari petugas KKP bernama Hevny tersebut, Ganjar langsung mengatakan bahwa SOP yang dilakukan salah. 
 
Ganjar mengatakan, seharusnya, saat ada penumpang yang ketahuan positif Covid-19, selanjutnya penumpang tersebut harus ditahan di tempat itu dan tidak boleh kemana-mana.
 
"Ini kan berarti dibiarkan. Ada SOP yang menurut saya keliru dan saya minta diperbaiki. Jangan sampai terulang lagi. Begitu ada penumpang yang positif, secara prosedur mesti auto cancel untuk proses berikutnya, ternyata ini tidak," kata Ganjar.
 
Proses yang terjadi seperti saat ini, lanjut Ganjar, masih manual, maka meskipun orang yang terkonfirmasi tersebut telah direkomendasikan oleh KKP untuk isolasi mandiri, namun tidak diikuti dengan tindakan protokol  berikutnya.
 
"Sehingga dia dilepas, dan nekat melanjutkan perjalanan. Ternyata mungkin petugas berikutnya tidak teliti. Maka saya minta ini diperbaiki, petugas harus diberi penjelasan lebih detil agar ini tidak terulang," tegas Ganjar.
 
Begitu ada calon penumpang yang positif, maka harus dihentikan, sistem langsung dilaporkan dan otomatis penumpang tidak boleh terbang.
 
 
"Orangnya harus diurus, dikarantina. Bisa kerjasama dengan Pemkot atau Pemprov, kami sediakan tempat isolasi. Tapi tidak boleh lagi dilepas liar, pokoknya begitu ketahuan istilah saya langsung diikat, tidak boleh pergi," ucap Ganjar.
 
Pihak bandara dan KKP, lanjut Ganjar, harus segera berkoordinasi dan segera melakukan evaluasi. 
 
Ganjar berharap, kejadian serupa tidak boleh terulang kembali, karena hal tersebut sangat membahayakan.
 
"KKP harus berada di garda terdepan untuk melakukan checking kesehatan. Kalau negatif silahkan ke tahap selanjutnya, kalau positif pastikan tidak bisa kemana-mana," pungkasnya.
 
Sementara itu, GM Angkasa Pura 1, Hardi Ariyanto mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menggelar rapat terkait kejadian tersebut.
 
"Kami hari ini rapat untuk mengevaluasi kejadian itu. Kami siap memperbaiki SOP agar kasus serupa tidak kembali terjadi," ucap Hardi.
 
Hardi juga mengatakan, saat ini adalah moment yang tepat untuk melakukan evaluasi. 
 
Sebab, saat ini kondisi bandara masih sepi karena tidak ada penerbangan sampai tanggal 17 Mei nanti. 
 
Kunjungan sidak Ganjar ke bandara Ahmad Yani Semarang guna mendapatkan penjelasan terkait lolosnya salah satu penumpang pesawat yang terkonfirmasi positif Covid-19.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x