SEMARANGKU –Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang mengenalkan computational thinking kepada para guru di Kota Semarang, Minggu 2 Mei 2021.
Acara ini merupakan salah saatu bagian dari Program Gerakan Bebras Pandai di beberapa sekolah di Kota Semarang.
Melalui Fakultas Ilmu Komputer (FIK), Udinus Semarang memulai bentuk pengabdian masyarakat dengan menggerakan computational thinking ke semua guru di sekolah mulai SD hingga SMA.
Baca Juga: Rayakan Hardiknas, Ganjar Pranowo Bikin Kejutan di Sekolah Negeri Pelosok Magelang
Baca Juga: Hari Ini 2 Mei 2021 Akan Terjadi Hantaman Badai Matahari Berkecepatan 1,8 Juta Km/Jam Terhadap Bumi
Pada tahun ini 380 guru telah mendapatkan program Gerakan Bebras Pandai. Kegiatan tersebut merupakan program yang diselenggarakan oleh Bebras Indonesia dengan disponsori Google.org.
Bebras merupakan organisasi internasional yang berkomitmen untuk menggerakkan computational thinking.
Selain itu juga telah mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan & Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Time Traveler Katakan Bumi Akan Gelap Gulita Pada 6 Juni 2026, Pria Ini Ngaku Datang dari Tahun 2582
Tim Bebras Jawa Tengah sekaligus dosen di FIK Udinus Ayu Pertiwi menjelaskan, progam ini bertujuan intuk memberikan pelatihan computational thinking kepada guru.
Dengan pelatihan ini, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan para guru untuk berpikir secara kritis dan kreatif.
“Serta menjadikan guru sebagai penggerak dalam mengembangkan kemampuan computational thinking di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga: Peringati May Day di Jateng, Diskusi Ganjar Bersama Para Buruh Penuh Canda Tawa
Computational thinking merupakan metode penyelesaian persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer.
Program Gerakan Bebras Pandai yang diselenggarkan pada awal tahun ini mendapatkan dukungan dari para guru. Hal itu terlihat antusiasnya para guru di beberapa sekolah saat mendapatkan program tersebut.
“Metode ini akan sangat berguna untuk para guru-guru dari SD hingga SMA. Sehingga siswa tidak hanya diajak belajar komputer saja, namun juga memecahkan masalah menggunakan komputer. Dari beberapa sekolah yang sudah mendapatkan sosialisasi secara offline, mereka sangat senang sekali dan bersemangat, karena hal ini adalah hal baru,” papar Ayu.
Baca Juga: Peringati May Day di Jateng, Diskusi Ganjar Bersama Para Buruh Penuh Canda Tawa
Baca Juga: Daihatsu Rocky 2021 Harga dan Fitur Lengkap Setelah Kena PPnBM
Dosen-dosen Udinus ini menjadi relawan-relawan Bebras yang melakukan pendampingan pada para guru, memberikan kontribusi pembuatan soal, mengupdate info, hingga mengadakan kompetisi berupa lomba Bebras Challenge secara online.
Bebras Challenge rencananya akan diselenggarakan pada November nanti. Lomba tersebut diperuntukkan bagi siswa SD hingga SMA. Kegiatan tersebut terdapat 4 kategori berbeda.
Kategori tersebut yakni kategori ‘Si Kecil’ diperuntukkan bagi siswa SD kelas 1-3, ‘Siaga’, untuk siswa kelas 4-6, ‘Penggalang’, untuk siswa kelas 1-3 SMP dan ‘Penegak’, untuk siswa kelas 1-3 SMA.
Baca Juga: Hendra Kumbara Rilis Single Religi ‘Dalan Lurus’, Maknanya Dalam Banget!
Lebih lanjut, Ayu Pertiwi berharap akan semakin banyak guru yang mengenal dan menarapkan computational thinking ke siswa sejak dini.
“Semakin baik sumber daya yang dimiliki akan berdampak juga ke Indonesia. Tentunya Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang jauh lebih unggul,” tandasnya. ***