Mendikbud Nadiem Makarim Ucapkan Duka Cita Dan Terima Kasih Pada Dua Guru Hebat di Papua

- 15 April 2021, 16:15 WIB
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim /Instagram.com/@nadiemmakarim/
 
 
SEMARANGKU - Mendikbud Nadiem Makarim melalui akun instagram nya mengucapkan turut berbelasungkawa sekaligus berterima kasih kepada dua orang guru hebat di tanah Papua. 
 
Turut berbelasungkawa atas gugurnya dua guru hebat dalam menjalankan tugas di Distrik Beoga, Papua," ujar Nadiem melansir laman resmi Instagramnya @nadiemmakarim, Rabu 14 April 2021. 
 
Mendikbud Nadiem Makarim juga  mengucapkan terima kasih atas pengabdian kedua guru di Beoga tersebut untuk pendidikan anak-anak Indonesia khususnya di Papua. 
 
Kedua guru tersebut adalah Yonatan Randen yang merupakan guru di SMPN 1 Julokoma dan Oktavianus Rayo yang merupakan guru Sekolah Dasar (SD) di Beoga, Papua. 
 
 
 
 
 
Seperti diketahui, dua orang guru di tanah Papua tewas, akibat keberingasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang melakukan penembakan terhadap beberapa  sekolah di Beoga, Papua. 
 
Kedua guru yang tewas yaitu Yonatan Randen yang merupakan guru SMPN 1 Julokoma dan Oktovianus Rayo yang merupakan guru Sekolah Dasar (SD) di Beoga Papua. 
 
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Berduka. Gugurnya dua orang guru di tanah Papua banyak mengundang simpati dan keprihatinan dari berbagai pihak, salah satunya dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). 
 
Peristiwa penembakan terhadap dua orang guru ini juga turut di respons oleh PGRI. 
 
"Untuk kesekian kalinya beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh KKB Papua. Kami mengutuk keras atas tindakan itu," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi. 
 
 
 
"Selamat jalan kawan! Semoga mendapatkan tempat yang tinggi di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran," ujar Unifah.
 
Selain melakukan penembakan secara brutal terhadap guru, anggota KKB  juga melakukan pembakaran terhadap  bangunan sekolah di Distrik Beoga, Papua. 
 
Ketua Umum PB-PGRI juga sangat menyesalkan terjadinya pembakaran oleh anggota KKB terhadap tiga  bangunan gedung sekolah, antara lain Sekolah Dasar (SD) Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Distrik Beoga, Puncak Papua. 
 
Dan ada pembakaran rumah guru juga pada Kamis, 8 April 2021," tambah Unifah. 
 
PGRI mengutuk keras atas penembakan yang terjadi selama dua hari berturut-turut, yang menyebabkan tewasnya dua orang guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tanah Papua.
 
Unifa Rosyidi menegaskan bahwa guru adalah penyuluh peradaban bangsa, yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa, sehingga harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya. 
 
Untuk itu, dia berharap, negara dapat hadir baik melalui pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat pertahanan dan keamanan, tokoh masyarakat (adat) untuk dapat memberikan perlindungan terhadap keselamatan para guru di daerah konflik. 
 
 
 
"Terutama yang bertugas di pedalaman yang saat ini tersulut konflik agar mereka mendapatkan jaminan keselamatan diri, dan keluarganya," tutur Unifah.
 
Apabila para guru yang bertugas di daerah konflik Papua tersebut, merasakan ketidakpastian akan jaminan keselamatan dalam menjalankan tugasnya, lanjut dia, maka mohon bantuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar dapat memfasilitasi mereka, para guru tersebut. 
 
"Dengan begitu tempat tugas mereka aman dan terlindungi," ungkapnya. 
 
Unifah Rosyidi juga memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar selalu memberikan perlindungan kepada kaum guru dan seluruh masyarakat Papua yang berada di daerah konflik. 
 
Begitu pula, permasalahan yang terjadi di daerah konflik, Papua, agar dapat segera teratasi dan masyarakat kembali menjalani kehidupan yang tenang dan damai dalam satu rumah negara tercinta, yakni Indonesia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x