Baca Juga: Jateng Jadi Provinsi Pertama Program Percontohan Seleksi Paskibraka Nasional 2021
Baca Juga: Jadwal Lengkap Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2021 Wilayah Semarang Sekitarnya
Baca Juga: Reaksi Member Saat Jin Ungkap Soal Niat BTS Bubar di Tahun 2018 Lalu, Suga Merasa Tertekan
"Latihan ini penting karena biar orang merasakan dalam menyiapkan diri (hadapi bencana). Harapannya tiap daerah bisa seperti ini," imbuhnya.
Terkait early warning system, Ganjar menegaskan jika terkendala alat modern, maka dianjurkan menggunakan alat tradisional.
"Sistem peringatan dini bisa gunakan alat tradisional, kentongan. Nanti bisa kerjasama dengan Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya," jelasnya.
Sementara, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menuturkan bahwa pelaksanaan simulasi cukup bagus dan lengkap. Desa Tangguh Bencana ditargetkan mencapai 449 desa di tahun 2022 mendatang.
"Untuk saat ini baru 60 Destana. Sedangkan target kami di tahun 2022 sudah selesai semua yakni 449 Destana. Nanti 2024 kami tingkatkan menjadi keluarga tangguh bencana," tandasnya.
Ganjar Pranowo juga menggaris bawahi setidaknya warga Kebumen sudah paham bagaimana cara selamatkan diri dari bencana alam dan ketahui sistem early warning. ***