"Karena pandemi ini, workshopnya dibatasi. Kami baru mengembangkan enam tarian dan menggandeng enam sanggar. Tarian kami ambil dari cerita Jataka Awanda, salah satunya kisah Manohara," pungkasnya.
Baca Juga: Siap-Siap, yang Mudik Lebaran ke Jateng Bakal Dikarantina Dua Minggu!
Baca Juga: Live Streaming Manchester United vs Granada Liga Eropa SCTV dan TV Online
Sementara itu, Ganjar begitu bungah dengan upaya menggerakkan cerita-cerita relief Candi Borobudur dalam kehidupan nyata. Setelah sebelumnya ia bersama Trie Utami, Dewa Budjana dan Purwatjaraka bersama-sama mewujudkan seni musik yang tertera dalam relief Borobudur, kini ada seni tari yang terinspirasi dari cerita di sana.
"Jadi ini nanti pasti akan menjadi pertunjukan yang sangat menarik. Setelah tadi saya mbahas seni musik, sekarang ada seni tari. Ini luar biasa," jelasnya.
Ganjar memang mendorong pembangunan kawasan Borobudur tak hanya fokus pada bangunan fisik. Namun kesenian, budaya, arsitektur, lingkungan dan lainnya harus juga dikembangkan bersama.
"Sehingga wisatawan yang datang tidak akan bosan. Dia akan benar-benar mendapatkan soul dari Borobudur," pungkasnya.***