Program Pendataan Keluarga Beda Dari Sensus Penduduk, Begini Penjelasan BKKBN

- 1 April 2021, 19:30 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan pendataan keluarga di Sekayu, Kota Semarang, Kamis 1 April 2021.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan pendataan keluarga di Sekayu, Kota Semarang, Kamis 1 April 2021. /Dok Humas Pemprov Jateng

Baca Juga: Aksi Teroris di Mabes Polri Dilakukan Anak Muda, GP Ansor Ungkap Alasannya

Baca Juga: Aldebaran dan Andin Gelar Pertemuan Keluarga Besar, Elsa Panik! Ikatan Cinta 1 April 2021

Pendataan Keluarga dilakukan lima tahun sekali di seluruh Indonesia untuk mendata semua keluarga.

Untuk antisipasi kevalidan data, pihaknya menuturkan kevalidan data bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, petugas BKKBN mendata keluarga berdasarkan by name by address.

“Dari data itu kita bisa mendapatkan informasi tentang keluarga. Karena didata by name by address tentu ini datanya fokus. Artinya, ketika kita membuka data keluarga, kita bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi keluarga itu sendiri maupun kantor dinas yang membutuhkan,” terangnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 1 April 2021 Cancer dan Libra Lebih Segar, Energik, dan Semangat Saat Menjalani Hari

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Mama Rosa Dukung Aldebaran dan Andin Untuk Temukan Pembunuh Roy

Di Jateng, akan ada  sekitar 8.600 orang petugas pendataan keluarga dikerahkan. Mereka akan mengkaver seluruh keluarga di 35 kabupaten dan kota. Mereka sebelumnya telah menjalani pelatihan sejak satu bulan lalu.

Dengan pelatihan mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan, desa,  sampai RT RW. Dia telah mengecek kerja mereka saat simulasi, petugas telah mampu menjalankan program itu.

Sebagai langkah antisipasi pendataan keluarga yang berada di luar kota, pihaknya akan mendata keluarga di mana mereka tinggal pada enam bulan nanti. ***

Halaman:

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah