Network
SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah digelar 5 April mendatang.
Ganjar Pranowo menyebutkan sebanyak 140 sekolah di Jawa Tengah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), lanjut Ganjar Pranowo, akan melaksanakan ketentuan secara ketat.
Pihak sekolah maupun wali siswa harus menerapkan protokol kesehatan di dalam sekolah maupun pulang ke rumah.
Baca Juga: Temukan Harga Termurah di Shopee Murah Lebay Promonya Gak Kaleng-kaleng!
Baca Juga: Daftar 140 Sekolah di Jawa Tengah yang Akan Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka 5 April Mendatang
"Semua sekolah yang menggelar PTM juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu," katanya dalam keterangan resminya diterima Semarangku.
Ganjar Pranowo menambahkan uji coba pembelajaran tatap muka ini akan dibagi menjadi beberapa tahap.
Pada tahap pertama akan dilaksanakan pada tanggal 5-16 April 2021.
"Setelah itu, kami akan evaluasi pada tanggal 19-23 April. Jika sukses, maka akan digelar lagi tahap dua tanggal 26 April hingga 7 Mei," terangnya.
Pada tahap ketiganya nanti, lanjut Ganjar, akan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli sampai September.
Baca Juga: 174 Siswa SMK Pelita Bangsa Sragen Nunggak Bayar Ijazah, Ganjar Pranowo : Ijazah Gratis!
"Sementara tanggal 12 Juli sampai September akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru. Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan itu," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Hari Wuljanto menambahkan setiap sekolah yang akan melaksanan PTM maka wajib beracuan pada pedoman pendidikan dari Kemenkes.
"Kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan lintas sektoral, termasuk Kabupaten/Kota dan Kemenag terkait hal ini. Mereka sudah mengusulkan nama-nama sekolah yang akan melakukan PTM. Ada 140 sekolah dalam uji coba tahap pertama pada 5 April besok," katanya.
Hari Wuljanto menegaskan jika dalam pelaksanaan PTM terdapat siswa positif, maka kegiatan sekolah harus ditutup.
"Kalau ada satu siswa saja yang positif, maka PTM harus ditutup. Sekolah yang terdapat kasus positif, harus memperbaiki prokesnya, memenuhi sarana prasarananya dan jika setelah evaluasi dimungkinkan untuk dibuka kembali, maka akan dibuka. Jadi fleksibel," ucapnya.
Dalam pelaksanaan PTM nanti, Hari mengatakan bahwa pelaksanaan PTM hanya diikuti 70-110 siswa per sekolah. Jam pembelajaran tidak lebih dari 4 jam sehari, dengan satu mata pelajaran maksimal 30 menit tanpa istirahat.
Informasi, uji coba akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK dan 35 MA yang ada di Jawa Tengah. Uji coba PTM belum dilakukan di tingkat SD, TK dan PAUD atas dasar masukan dari sejumlah ahli.
"Kita sudah siap semuanya dan dimulai 5-16 April sebagai uji coba tahap pertama atau rintisan. Uji coba akan dilakukan di 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK dan 35 MA di masing-masing wilayah di Jawa Tengah. Untuk SD, TK dan PAUD belum dilakukan karena ada maskan dari para ahli termasuk Ikatan Dokter Indonesia untuk menunda dulu," imbuh Ganjar.***
