Network
SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingatkan kepada para petani soal isu impor beras dari pemerintah.
Ganjar Pranowo yakin bahwa pemerintah tidak akan terburu-buru mengambil suatu keputusan impor beras.
Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo usai menerima GeNose C19 dari Rektor UGM Prof Panut Mulyono di rumah dinasnya, Jumat 19 Maret 2021.
Ganjar Pranowo menghimbau kepada seluruh petani untuk tetap menahan diri.
Baca Juga: Cara Mudah Dapatkan Kartu Prakerja Gelombang 15, Segera Lakukan Ini!
Baca Juga: Kapolri Instruksikan Vaksinasi di Bali Dipercepat agar Pariwisata Kembali Menggeliat
“Sebaiknya semua menahan diri dulu, agar petani kita bisa menikmati hasil panennya dengan baik,” ucap Ganjar dalam keterangan rilisnya diterima Semarangku.
Ganjar mengatakan hal yang harus dipikirkan saat ini serapan gabah atau beras petani agar lebih cepat.
Dengan demikian, lanjut Ganjar, para petani bisa aman dan sejahtera kembali seperti dulu.
“Karena ongkos produksinya kemarin tidak cukup murah itu agak mahal justru maka petani hari ini butuh perlindungan, maka jangan sampai ada keputusan yang nanti menyinggung perasaan petani,” ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Undang Walikota Solo Gibran ke Puri Gedeh, Lakukan Pertemuan Tertutup Bahas Soal Ini
Baca Juga: Resmikan Mall Pelayanan Publik di Jateng, Ganjar Pranowo: Wujud Reformasi Birokrasi
Ganjar menambahkan, pihaknya menyakini pemerintah tidak akan terburu-buru mengambil kebijakan ini di saat musim panen raya.
Pihaknya akan terus menghubungi pusat untuk komunikasikan terkait permasalahan dan perlindungan para petani.
“Petani jangan panik ya, insyaallah kita juga akan komunikasi dengan pempus dan saya haqqul yakin pempus tidak akan tergesa-gesa untuk melakukan ini. Nanti-nanti saja lah di belakang-belakang ketika panen sudah beres semuanya, kita hitung kalau memang kita kurang untuk cadangan atau persiapan bencana kita lakukan. Tapi kalau hari ini, terlalu dini,” tandasnya.
