Wisata Guci di Tegal Pakai Pembayaran Non Tunai, Ganjar Pranowo: Ini Sangat Aman, Wisata Lain Harus Meniru

- 16 Maret 2021, 07:48 WIB
Ganjar Pranowo Gubernru Jateng
Ganjar Pranowo Gubernru Jateng /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Menanggapi program dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Wisata Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah resmi mengganti pembayaran uang tunai menjadi non tunai kepada pengunjungnya.

Perubahan sistem pembayaran di Wisata Guci di Kabupaten Tegal itu sebagai wujud peluncuran program pembayaran non tunai oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara virtual pada Senin 15 Maret 2021.

Sehingga, untuk menerapkan program dari Ganjar Pranowo itu, Wisata Guci di Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesia (QRIS) untuk mendukung program pembayaran non tunai itu.

Sesuai program dari Ganjar Pranowo, Wisata Guci di Tegal gunakan pembayaran non tunai

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Maret: Al Curiga Elsa yang Bunuh Roy dan Korbankan Andin, Minta Rendi Selidiki Ini

Baca Juga: Seleksi Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) Ditutup Besok! Yuk Segera Daftar

Baca Juga: Sekolah di Jateng Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Begini Persiapannya

Penerapan pembayaran non tunai di Wisata Guci merupakan langkah tepat untuk mewujudkan adaptasi kebiasaan baru selama pandemi Covid-19.

"Dengan cashless payment, kita tidak bersentuhan langsung dan tidak perlu pegang-pegang uang. Cukup menggunakan aplikasi dan hanya ditempelkan saja. Betul-betul contactless dan ini sangat aman untuk kita menghindari potensi penularan karena sentuhan langsung," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar menyebut manfaat lain dari penggunaan sistem non tunai, diantaranya membuat masyarakat lebih aman karena tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar saat berwisata.

Ganjar sendiri mengapresiasi penerapan pembayaran non tunai di Wisata Guci itu. Dia meminta semua destinasi wisata di Jawa Tengah melakukan hal yang sama.

Baca Juga: 8 Tips Menyetir Mobil Anti Stress Ala Fitra Eri di Jalan Raya, Nomor 4 Paling Sering Dilakukan

Baca Juga: Tanggapan Jokowi Soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode: Bolak-balik Ya Sikap Saya Tidak Berubah

Baca Juga: Jangan Kuatir Gak Kebagian Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud! Ini Jadwal Pencairannya

"Ini menarik, karena BI punya aplikasi QRIS yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran non tunai. Saya mendorong agar di tempat-tempat wisata, tempat belanja, rumah makan dan lainnya di Jawa Tengah juga menerapkannya," ujarnya.

Ganjar juga mengatakan, penggunaan sistem pembayaran non tunai ini juga bisa mengurangi potensi kecurangan atau korupsi. Mekanisme non tunai yang langsung ditransfer antara bank to bank membuat potensi penyalahgunaan keuangan bisa dihindari.

"Jadi integritas bisa dijaga, karena uangnya akan terdeteksi dengan lengkap. Ini bisa mencegah korupsi," tegasnya.

Tak hanya itu, dengan mekanisme non tunai maka ada data yang terhimpun. Data yang masuk itu bisa digunakan untuk mengetahui perilaku pengunjung saat berwisata.

"Dia datang berapa orang, beli apa saja, tujuannya kemana kan bisa dikumpulkan. Nah data itu bisa menjadi alat untuk melakukan analisis untuk pengembangan destinasi wisata,”ungkapnya.

Usai peluncuran, Ganjar mencoba menerapkan pembayaran non tunai itu dengan berpura-pura sebagai pengunjung Wisata Guci dan melakukan transaksi menggunakan smartphonenya.

"Sudah ini, sudah berhasil. Jadi pak Ganjar datang lima orang dengan total biayanya Rp51.000 ya pak," kata Bupati Tegal Umi Azizah dalam acara peluncuran seraya menunjukkan struk pembayaran tiket Ganjar.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan, BI terus mendorong sistem pembayaran elektronik pada seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian, Santoso berharap dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 dari bersentuhan langsung dengan uang tunai.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah