Respon Longsor di Bukit Manyaran Semarang, Begini Rekomendasi Mitigasi dari Dinas ESDM Jateng

- 13 Maret 2021, 19:15 WIB
Tanah longsor di Perumahan Bukit Manyaran Permai, Gunungpati, Kota Semarang.
Tanah longsor di Perumahan Bukit Manyaran Permai, Gunungpati, Kota Semarang. /jatengprov

Baca Juga: Kawasan Borobudur Bakal Jadi Bali Baru Indonesia, Tiga Menteri bakal Percepat Pengembangan

“Lempungnya bukan sembarang lempung, karena warnanya abu-abu kecokelatan. Lempung ini jenisnya lebih ke arah monmorilonit. Artinya, kalau kena air dia akan mengembang, kalau kering dia akan menyusut merekah. Kalau untuk kondisi bangunan kurang bagus,” paparnya.

Heru menuturkan dengan kondisi geologi semacam itu, maka cara mengatasinya harus dilakukan mulai dari titik longsor awal mahkota longsor sampai ke bawah lidah longsor.

Sebab, tanah yang melorot atau ada rekahan bentuknya acak, serta jenis lempungnya berupa monmorilonit atau lebih ke illit, mengakibatkan lempung menjadi lembek seperti bubur kalau kena air.

Baca Juga: Polda Jateng Sudah Mulai Sosialisasikan Program ETLE, Masih Ditemukan Dua Pelanggar Lalulintas

Baca Juga: Ayo Daftar Kartu Prakerja Gelombang 14! Ada Banyak Manfaat yang Bisa Didapat

Mineral lempung jenis monmorilonit mempunyai sifat yang mudah mengembang apabila terkena air, sehingga erat kaitanya dengan kemampuan kembang susut batuan.

“Sehingga penanganannya harus secara menyeluruh sampai ke bawah lereng, di mana di dataran setelah lereng itu datarannya sudah stabil atau tidak ada rekahan lagi,” jelasnya.

“Di akhir lereng setelah itu dataran. Dataran itu sudah dilihat dan disurvei kondisinya bagus. Yaitu tidak ada rekahan, tidak ada sifat pengguguran. Tanahnya stabil, mantap, kompak,” imbuh Heru.

Baca Juga: Saksikan Streaming Audisi LIDA 2021 Malam Ini, Sabtu 13 Maret 2021, Siapa Lolos Babak Utama?

Halaman:

Editor: Mahendra Smg

Sumber: jatengprov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah