Kunjungi Temanggung, Mensos Risma dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Mampir Pijat Tunanetra

- 5 Maret 2021, 19:50 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Mensos Risma ketiaka menikmati pijat tunanetra setelah meresmikan SKA Kartini di Kabuapten Temanggung.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Mensos Risma ketiaka menikmati pijat tunanetra setelah meresmikan SKA Kartini di Kabuapten Temanggung. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma bertandang ke Kabupaten Temanggung, Jumat 5 Maret 2021 untuk meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) Kartini di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini,

Dalam acara tersebut, Risma didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Setelah prosesi peresmian, keduanya mampir untuk pijat tunanetra.

Sebelumnya, Risma dan Ganjar Pranowo kompak memborong kerajinan kawan disabilitas di galeri SKA Kartini, keduanya juga kompak mencoba pijatan dari terapis disabilitas di tempat tersebut.

Baca Juga: Rute dan Tips Weekend di Puncak Telomoyo via Semarang, Untuk Kamu Penikmat Sunrise Tanpa Perlu Capek

Baca Juga: Pelajar Bisa Kaya Mendadak! Buruan Terima Tantangan Telkomsel Berikut dan Dapatkan Hadiah Rp18 Juta

Sentra Kreasi Atensi Kartini tersebut memang dibuat sebagai tempat usaha dengan pengelolaan melibatkan penyandang disabilitas.

Dalam Sentra Kreasi Atensi Kartini terdapat kafe dan sentra kuliner yang dijual oleh penyandang disabilitas dan pelaku usaha kuliner lokal.

Di tempat itu juga terdapat galeri yang memamerkan berbagai macam karya dari para penyandang disabilitas seperti batik ciprat, tas, kerajinan kayu, dan beragam kerajinan tangan lain.

Baca Juga: Langgar Prokes, Petugas Gabungan Polrestabes Semarang Terpaksa Bubarkan Demo Mahasiswa Papua

Baca Juga: Waspadai Aksi Penipuan Vaksin COVID-19 Mengintai Anda, Berlagak Jadi Nakes

Di galeri inilah Ganjar dan Risma memborong beragam kerajinan di antaranya batik ciprat.

“Tadi sempat mencicipi makanan dan melihat mereka perform. Bagi saya ini sangat luar biasa. Di galeri juga banyak karya yang bisa dibeli. Tentu saja dengan cara itu kita bisa menggerakkan kawan-kawan disabilitas untuk lebih pede, lebih mandiri,” papar Ganjar Pranowo.

“Barangkali produk-produk mereka ini, kitalah yang jadi off taker-nya. Jadi produk yang bagus ini ada pasarnya, kalau belum ada kita harus menjadi pionir. Saya rasa galeri ini nanti akan menjadi tempat yang sangat berguna,”imbuhnya.

Baca Juga: Raline Shah Minta yang Tidak Sejalan Dengannya untuk Minggir, Mental dan Spiritualnya Lebih Penting!

Baca Juga: Khusus Pelanggan Telkomsel! Dapatkan Diskon Tambahan Belajar di Zenius yang Mau Melakukan Ini

Setelah berkeliling di galeri, Ganjar dan Risma berlanjut melihat toko kelontong, tempat laundry. Selepas dari tempat laundry, keduanya menyisir gang kecil menuju tempat praktik terapis tuna netra.

Di sana sudah menunggu dua terapis. Ganjar yang ditawari pijat langsung mengiyakan dan tak lupa mengajak Risma yang berdiri di depan pintu. Selama lebih kurang 15 menit keduan mendapat pijatan dari dua penyandang disabilitas netra. Baik Ganjar maupun Risma terlihat sangat menikmati pijatan dari dua terapis tersebut.

“Ini saya sedang dipijat, sama Bu Mensos. Beliau berdua ini (terapis) merupakan penerima manfaat pelatihan. Pelatihnya ini belajar dari Jepang. Lihat nampaknya Bu Risma mulai nyaman dan ngantuk,” kata Ganjar sambil sedikit bergurau dengan Risma.

Baca Juga: Pandemi Tak Kunjung Usai, Kemdikbud Berikan Lagi Bantuan Kuota Data Internet Gratis 2021

Baca Juga: Program Bantuan Sosial Pemerintah Tahun 2021 dari BST, BSU BLT Subsidi Gaji, hingga Kartu Prakerja

Sementara itu Risma mengatakan bahwa Sentra Kreasi Atensi Kartini di BBRSPDI Kartini Temanggung ini merupakan sentra kreasi kedua yang diresmikan setelah sentra kreasi atensi di Balai Pangudi Luhur Bekasi.

Ia berharap keberadaan Sentra Kreasi Atensi di Temanggung ini bisa membantu kawan disabilitas untuk bisa segera mendapat manfaat.

“Sebenarnya kami juga sudah buka di Mojokerto, di sana ada mantan pengguna narkoba yang berhasil sembuh dan sekarang bisa membantu temannya. Tahun ini saya juga memaksa teman-teman di balai, khususnya di Solo, untuk membuat 300 kursi roda elektrik, di Makassar juga demikian,” katanya.

Baca Juga: Program Bantuan Sosial Pemerintah Tahun 2021 dari BST, BSU BLT Subsidi Gaji, hingga Kartu Prakerja

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Tetap Digelar untuk Lengserkan AHY, Yoyok Sukawi Menduga Ada Orang Penting yang Back Up

Risma menambahkan, balai rehabilitasi yang ada saat ini terbanyak berada di Jawa Tengah. Ke depan ia berkeinginan menggabungkan balai yang ada untuk campuran. Jadi satu balai bisa diisi oleh penyandang disabilitas maupun lansia. 

“Harapannya peran balai akan lebih maksimal untuk menolong saudara kita yang membutuhkan,” tandasnya. (*)

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x