Setelah Banjir Semarang Surut Kini Ganjar Pranowo Fokus di Kali Babon, Mau Apa?

- 28 Februari 2021, 21:00 WIB
Ganjar Pranowo mengecek semua pompa yang menyedort banjir di Semarang
Ganjar Pranowo mengecek semua pompa yang menyedort banjir di Semarang /DOk Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Banjir Semarang sudah mulai surut apalagi curah hujan sudah mulai berkurang dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo fokus di Kali Babon.

Selama beberapa hari ini banjir Semarang menjadi masalah utama karena aliran air belum bisa terbuang semua.

Namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kini mulai fokus ke Kali Babon setelah banjir di Semarang mulai surut, dia akan lakukan normalisasi.

Baca Juga: Siapkan! Pencairan Bantuan BST Rp300 Ribu Bulan Maret di Kantor Pos Tak Perlu KTP, Ini Ketentuan dan Caranya

Ganjar Pranowo dalam beberapa hari terus memantau daerah-daerah yang tergenang banjir di Semarang.

Beberapa titik lokasi jadi pantauan utama sembari melakukan kegiatannya gowes pagi.

Ganjar berkeliling mengecek titik-titik banjir di ibu kota provinsi Jawa Tengah itu untuk memastikan jika mana saja yang segera diselesaikan.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud Kembali Diberikan Mulai Maret, Kini Daya Aksesnya Lebih Luas

Pantauan di lapangan, sejumlah genangan sudah mulai surut. Misalnya di Jalan Kaligawe Semarang, hampir seluruh jalan pantura itu kini sudah surut bahkan kering.

Genangan kini hanya ada di dua titik, yakni depan RSI Sultan Agung dan sebelum lampu merah Trimulyo Genuk. Padahal awalnya, seluruh jalan Kaligawe itu sebelumnya terendam banjir dengan ketinggian lebih dari 40 cm.

Di bawah jembatan tol Kaligawe yang tadinya banjir cukup dalam, kini juga sudah surut.

Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja Gelombang 13 Kalau Dibuka? Pastikan Pahami Hal Berikut Agar Lolos

"Alhamdulillah mulai surut, kemarin memang saya minta dilakukan tindakan tambahan dengan menambah pompa. Ya meskipun belum tuntas, tapi ini ditambah dan sekarang mulai surut. Ini yang kami lakukan juga di Pekalongan untuk mempercepat penanganan banjir," kata Ganjar.

Ganjar menegaskan, penanganan banjir di Semarang, Demak dan Pekalongan sudah dibahas secara berjenjang dari kabupaten/kota hingga pemerintah pusat. Pihaknya sudah menganggarkan perencanaan dalam waktu pendek, yakni menambah kapasitas pompa.

"Karena beberapa daerah itu perlu kita bereskan dengan cepat. Ini perlu dikeroyok dan tindakan yang dilakukan harus dengan kondisi kedaruratan. Kemarin kita hitung, kalau mau di push dengan pompa, itu butuh anggaran sekitar Rp75 miliar. Saya minta dicarikan dananya agar bisa dipasang dengan cepat," tegasnya.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Kuota Internet Kemdikbud Diberikan Mulai Maret: Kuota Belajar Dihapuskan, Ini Gantinya

Sambil menunggu itu, Ganjar meminta semua pompa yang ada saat ini di on kan semuanya untuk menangani banjir. Sebab saat mengecek rumah pompa Kali Babon, Ganjar menemukan pompanya tidak menyala dan hanya dua dari empat pompa yang bisa dioperasikan. Dua pompa lainnya rusak.

"Di Kali Babon tadi pagi pompanya mati, artinya kawan-kawan pengelola harus punya sensitivitas yang lebih. Kalau cuaca bagus dan masih ada genangan, mbok ya itu disedot. Sudah sensitivitas itu saja, disedot," tegasnya.

Selain tindakan jangka pendek, Ganjar juga meminta penanganan jangka panjang segera dilakukan. Misalnya normalisasi aliran sungai yang ada di daerah langganan banjir. Dari pantauannya di Kali Babon Semarang misalnya, ia melihat sedimentasi sungai cukup tinggi.

Baca Juga: Subsidi Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud Akan Cair Lagi Bulan Maret, Medsos Mana yang Tidak Bisa Diakses

"Tadi sebenarnya genangan di Kaligawe itu bisa disedot, dibawa ke Kali Babon. Tapi Kali Babon ini menurut saya harus dinormalisasi, karena daya tampung yang sebenarnya punya potensi besar, tadi tidak optimal. Sedimentasinya cukup tinggi, harus segera dilakukan penanganan," ucapnya.

Pihaknya lanjut Ganjar sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait normalisasi kali Babon itu. Ia minta normalisasi dikebut dan terkonsentrasi pada satu titik.

"Normalisasi bisa mengajak perusahaan-perusahaan di kawasan ini terlibat, kota gotong royong bersama-sama agar ada percepatan. Saya bayangkan kalau kali Babon dikeruk, kanan kirinya dibuat tanggul tinggi seperti di Belanda, itu akan membantu. Sehingga proyek besar jangka panjang yang disiapkan lima tahun ke depan, mestinya itu bisa dikerjakan mulai hari ini," pungkasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pertanyakan Satgas Covid-19, Kasus Aktif di Solo Lebih Tinggi dari Jateng

Selain memantau daerah Kaligawe, Ganjar Pranowo juga berkeliling meninjau kolam retensi Banjardowo Genuk dan mengecek genangan di kawasan Woltermonginsidi. Di Woltermonginsidi Semarang yang awalnya tergenang cukup dalam, banjir kini sudah mulai surut dan tak lagi menggenangi jalan utama. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x