Ganjar Pranowo Bela Nakes yang Tidak Datang Vaksinasi Covid-19, Ini Katanya

- 20 Januari 2021, 15:51 WIB
Ganjar Pranowo pantau vaksinasi di Jawa Tengah
Ganjar Pranowo pantau vaksinasi di Jawa Tengah /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU – Ganjar Pranowo membelas nakes yang tidak datang untuk vaksinasi Covid-19, begini tanggapannya.

Proses vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah sudah berlangsung sejak 14 Januari lalu dengan Ganjar Pranowo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.

Sejak tanggal tersebut, setidaknya sudah ada 4.415 tenaga kesehatan atau 13,2 persen dari total kurang lebih 30ribu Nakes yang menerima vaksin tahap pertama ini.

Baca Juga: Tim Relawan dan Bantuan Logistik Dikirim untuk Bantu Gempa Sulawesi Barat, Ini Kata Ganjar

Baca Juga: Ganjar Pranowo Siapkan Skenario Percepatan Vaksinasi Covid-19, Bagaimana Caranya?

Kata Ganjar Pranowo Terkait Nakes yang Tidak Bisa Datang untuk Vaksinasi Covid-19

Hal itu disampaikan Ganjar setelah memimpin Rapat Desain Percepatan Vaksinasi di Jawa Tengah, di lantai 2 Kantor Pemprov Jateng, pada Rabu, 20 Januari 2021.

Ganjar mengatakan, total 4.415 Nakes tersebut terdiri dari 3 daerah yakni Kota dan Kabupaten Semarang serta Kota Surakarta.

“Jadi pelaksanaan sampai tanggal 19 kemarin, di Kota Semarang sudah 2.219 (Nakes) jadi kurang lebih 11,8 persen, Kabupaten Semarang 655 (Nakes) sekitar 16 persen, lalu Kota Surakarta 1.541 ini 15 persen, sehingga rata-rata kita sudah 13,2 persen. Total yang sudah divaksin 4.415 itu data terakhir sampai dengan jam 14.00 kemarin,” kata Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Usulkan Aplikasi Antri untuk Percepatan Proses Vaksinasi

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Iran Beri Sanksi pada Donald Trump dan Menlu AS

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, dari total 4ribuan Nakes yang menerima vaksinasi tersebut sempat mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang beragam. Ada yang pingsan, mata memerah dan bengkak, gatal pada area suntik, lengan pegal hingga mual dan muntah.

“Ada yang nyeri lengan mual muntah dan semrepet. Trus kemudian ada yang berdebar, ngantuk paling banyak. Tapi sampai hari ini (KIPI-nya) tidak ada yang berlanjut,” ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga menjelaskan bahwa hingga tanggal 19 Januari kemarin, ada total 540 Nakes yang harus ditunda vaksinnya karena memiliki komorbid dan 285 Nakes yang tidak hadir.

Baca Juga: Tanpa NIK KTP Bisa Dapat Bantuan BST Rp300 Ribu, Begini Caranya, Buka Situs dtks.kemensos.go.id

Baca Juga: Hari Terakhir! Hadiah Rp4 Juta dan iPhone 12 dari Telkomsel, Ini Cara Dapatnya

“Ini kemarin sudah dicek yang tidak hadir karena lagi ada tugas, terus rumit data input, trus kita hari ini rapat membuat terobosan itu,” tandas Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, hasil pengecekan pihaknya hingga hari ini, para Nakes yang harus ditunda dan komorbid tersebut karena berhalangan seperti ada tugas atau sedang menjalani program kehamilan.

“Komorbid paling tinggi Hipertensi. Lalu kemudian yang tidak hadir itu kita pastikan karena mereka sedang bertugas dan tidak ada yang declare menolak untuk divaksin,” ucapnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x