SEMARANGKU – Rumah Dinas Wali Kota Semarang akan disulap menjadi RS darurat untuk merawat pasien Covid-19.
Selama ini, Rumah Dinas Wali Kota Semarang digunakan untuk tempat isolasi pasien Covid-19 dengan status OTG dan akan dialihfungsikan untuk RS darurat.
Alih fungsi Rumah Dinas Wali Kota Semarang untuk RS darurat Covid-19 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika kapastias RS rujukan sudah penuh sementara kasus Covid-19 terus meningkat.
Baca Juga: Gara-gara Kerusuhan di Gedung Capitol, Donald Trump Kini Tak Minat Jadi Presiden AS Dua Periode
Baca Juga: Gisel Diperiksa Polda Metro Jaya, Polisi: Tidak Boleh Disampaikan
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi menjelaskan, selama dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di daerahnya terus meningkat.
Tempat tidur di RS rujukan Covid-19 juga sudah menipis, jadi Hendi harus segera menyiapkan tambahan kapastias agar pasien bisa dirawat dengan baik.
“Tempat isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang, statusnya akan ditingkatkan menjadi rumah sakit darurat Covid-19,” ucap Hendi seperti dikutip dari Antara, Kamis 7 Januari 2021.
Baca Juga: Jajal Venue Jatidiri Semarang Setelah Direnovasi, Atlet Sepatu Roda Keluhakan Hal Ini
Baca Juga: Tak Hanya PSIS, Ganjar Pranowo Juga Izinkan Tim Lain Gunakan Stadion Jatidiri Semarang
Dikatakan Wali Kota Hendi, jumlah pasien yang dirawat di rempat isolasi rumah dinas mencapai 100 hingga 150 orang.
“Kondisi itujuga ditambah tingkat keterisian kamar di rumah sakit yang rata-rata sudah mencapai 80 persen,” ucap Hendi.
Selain menyulap Rumah Dinas Wali Kota Semarang menjadi RS darurat Covid-19, Hendi juga mengubah asrama haji Islamic Center untuk tempat isolasi pasien OTG.
Baca Juga: Keberlanjutan Kontrak Belum Jelas, Netizen Korea Kumpulkan ‘Dosa-dosa’ JYP Entertainment ke GOT7
Baca Juga: PSSI Sebut Stadion Jatidiri Semarang Belum Layak Kompetisi, Tak Bisa Jadi Home Base PSIS
Artinya, pasien Covid-19 OTG yang selama ini ditampung di Rumah Dinas Wali Kota Semarang akan digeser ke Islamic Center. ***