Dikatakan, Gus Yasin memang gagal di pemilihan Ketum PPP. Tapi kegagalan tersebut bukan karena kemampuan Gus Yasin yang dianggap belum pantas, tapi karena terbentur AD/ART.
“Ketidakterpilihannya Gus Yasin memang faktor regulasi yaitu AD/ART. Peserta Muktamar memahami aturan, tapi memang banyak yang menyayangkan potensi Gus Yasin yang pada akhirnya terbentur aturan,” ucap Masruhan.
“Jadi akhirnya bisa dimaklumi. Saya berharap GY bisa masuk jajaran pengurus. Saya sendiri akan memperjuangkannya,” papar Masruhan.
Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals Sambut Momen Akhir Tahun Era New Normal Jadi Lebih Bermakna
Masruhan berharap Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) bisa masuk dalam jajaran pengurus DPP PPP di bawah kepemimpinan baru, Suharso Monoarfa.
Mengenai harapan untuk Ketum PPP Suharso Monoarfa yang terpilih secara aklamasi saat Muktamar IX, Masruhan ingin PPP bisa kembali mewujudkan pemikiran pemikiran yang dihasilkan di Muktamar tersebut.
“Muktamar juga menghasilkan sejumlah pemikiran baru yang diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara dengan target 11 juta suara pada pemilu 2024. Diantaranya penguatan posisi dan peran Majlis 'Ala sebagai lembaga tertinggi dengan kewenangan menilai kinerja DPP,” terang Masruhan.
Baca Juga: Jadwal TV ANTV Hari Ini Rabu, 23 Desember 2020, Saksikan Lanjutan Kisah Cinta Radha dan Krishna
Lembaga 'Ala diarahkan semacam dewan pembina di beberapa partai lain yang punya kewibawaan yang secara struktural di atas DPP,” tandas Ketua DPW PPP Jateng. ***