Network
SEMARANGKU – Partai Hanura Jawa Tengah telah melantik kepengurusan baru periode 2020-2025.
DPP Partai Hanura menunjuk tokoh Jawa Tengah sebagai Ketua Hanura Jateng untuk mendongkrak perolehan suara pada pemilu mendatang.
Usai dilantik, Ketua Hanura Jateng, Bambang Raya justru meminta kader Hanura Jateng lebih edan di masyarakat.
Baca Juga: Jalan Tol Diprediksi Padat saat Libur Nataru, Kapolda Jateng Minta Hal Ini...
Baca Juga: Remuk, Pangkalan Militer AS di Afghanistan Dapat Serangan Roket, Siapa Pelakunya?
Hal itu disampaikan Bambang Raya saat memberikan sambutan di sela-sela pelantikan kepengurusan Hanura Jateng periode 2020-2025.
Menurutnya, kader yang lebih edan itu mau tak mau mesti dilakukan. Jika tak edan, maka Hanura akan selamanya menjadi partai kecil.
Edan yang ia maksud adalah melakukan usaha sosialisasi partai pada masyarakat dengan cara out of the box. “Usahanya jangan biasa-biasa saja. Kita mesti harus berlari untuk mengejar ketertinggalan. Kalau usahanya hanya gini-gini saja maka akan selamanya tertinggal,” kata Bambang Raya.
Baca Juga: Aksi 2112 Batal Digelar di Jateng, Korlap: Berdasar Masukan dari Ulama Jawa Tengah
Baca Juga: Akses dtks.kemensos.go.id Cek Dapat BST Rp300 Ribu Kemensos Desember, Ikuti Caranya di Sini
Diakuinya jika saat ini Hanura tertinggal dari parpol lain. Salah satu tolok ukurnya adalah jumlah anggota legislatif di kabupaten/kota dan Provinsi.
Di DPRD kabupaten Kota di Jateng, ada sekitar 30 orang sementara di DPRD Jateng tak ada wakil dari Hanura.
Untuk itu, usai dilantik maka ia akan mengajak kader-kader Hanura Jateng berkoordinasi. Salah satu yang mau tak mau dilakukan adalah terjun di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: GAWAT! 6.000 Jaringan Teroris JI Masih Aktif di Indonesia, Polisi Bocorkan Strategi Modus Ini
Baca Juga: Panser Biru Desak PSIS Semarang Kelola Stadion Jatidiri Sebagai Homebase Liga 1 Tahun 2021
“Berikan solusi atas setiap persoalan yang dihadapi masyarakat. Lalu adakan kegiatan dengan nama yang mengarah ke nama Hanura,” ujarnya.
Hal lain yang ia sampaikan adalah permohonan dukungan riil dari DPP hanura saat pelaksanaan pemilu. Ia menyebut dana saksi sangat dibutuhkan.
Menurutnya, mengapa di DPRD kabupaten/kota ada wakil sementara tak ada di DPRD Provinsi dan DPR RI adalah tak adanya saksi.
“Begitu pemilihan selesai dan penghitungan, setelah saksi tidak di lokasi maka ada suara Hanura yang hilang. Itu penyebabnya. Maka dana saksi harus dipikirkan,” ujarnya. ***
