Kukuhkan Lima Sekolah Adipangastuti, Ganjar Pranowo Minta Daerah Lain Tiru Meski Tak Sama Persis

- 17 Desember 2020, 15:00 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo /Semarangku.com/Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengukuhkan lima sekolah di Soloraya yang menerapkan model Adipangastuti pada Kamis, 17 Desember 2020, dan meminta daerah lain untuk memiliki sekolah serupa.

Ganjar Pranowo meminta daerah lain juga memiliki sekolah dengan model serupa karena bentuk pembelajaran di sekolah model tersebut mengedepankan toleransi dan pembentukan karakter anak sejak dini.

Lima sekolah yang dikukuhkan menjadi model sekolah Adipangastuti oleh Ganjar Pranowo adalah SMAN 1 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, SMAN 1 Kartasura, SMAN 3 Sragen, dan SMAN 1 Gemolong Sragen.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Tunjuk Gay Sebagai Menteri Kabinet, Pejabat LGBTQ Pertama dalam Sejarah

Baca Juga: Cek Penerima BPUM BRI di eform.bri.co.id/bpum, BLT UMKM Rp 2,4 Jt Cair Desember Hingga Tahun 2021

Sebelum dikukuhkan, kelima sekolah tersebut telah menjadi pilot model sekolah Adipangastuti selama enam bulan, sejak Juli hingga Desember 2020.

"Saya kukuhkan Lima sekolah ini untuk menjadi contoh sekolah model adipangastuti. Kalau bisa di daerah lain juga bisa ada. Tidak harus sama konsepnya," kata Ganjar saat pengukuhan sekolah Adipangastuti secara daring di Kantor Gubernur.

Sekolah Adipangastuti merupakan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Hasthalaku dalam kegiatan program sekolah.

Baca Juga: Berkumur Air Garam dan Minyak Kayu Putih Bisa Bikin Hasil Tes Swab Covid-19 Negatif, Benarkah?

Baca Juga: BLACKPINK Umumkan Perubahan Konser Online The Show dari Tempat Ini Karena Covid-19, Catat Infonya

Hasthalaku adalah delapan nilai budaya Jawa yang meliputi Gotong Royong, Guyub Rukun, Grapyak Semanak (ramah), Lembah Manah (rendah hati), Ewuh Pakewuh (saling menghormati), Pangerten (saling menghargai), Andhap Ashor (berbudi luhur), dan Tepo Seliro (tenggang rasa).

"Ini adalah kesempatan untuk membangun karakter anak-anak yang sejak dini harus terbiasa berbeda. Kalau hasthalaku ini diterapkan maka tidak akan ada lagi yang 'gelut-gelutan'," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, model sekolah Adipangastuti itu sangat efektif untuk mengajarkan toleransi dan kemanusiaan.

Baca Juga: Berdasarkan Hasil Riset, Ikan Cupang vs Ikan Guppy Bisa Basmi Jentik Nyamuk, Siapa Paling Efektif?

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Pilih Ikuti Langkah Jokowi Berikut Ini dalam Hal Atasi Pandemi Covid-19

Namun untuk mengukur efektivitas itu tidak serta merta bisa dilakukan. Harus ada keberlanjutan dalam menginternalisasi, memahami, melakukan, dan membudayakan konsep itu.

"Kalau semua orang sudah melakukan itu, baru dikatakan berhasil. Efektivitas harus dilakukan terus-menerus. Setiap orang pasti akan dipengaruhi oleh faktor dari luar, jadi kalau sudah belajar Hasthalaku akan tahu penerapan delapan nilai luhur itu sehingga perlu dilakukan secara kontinyu agar semua bisa menerapkan Hasthalaku dengan baik," katanya.

Sementara untuk pengembangan di daerah lain tidak harus menggunakan konsep yang sama. Model Adipangastuti sangat bagus dan daerah lain harus bisa membuat konsep serupa yang sesuai dengan daerahnya.

Baca Juga: HATI-HATI! 85 Persen Generasi Milenial Rentan Paham Radikal Lewat Dunia Maya, Kata BNPT

Baca Juga: Gedung Baru Big Hit Entertainment Dikepung Covid-19, Agensi BTS Ambil Langkah Ini

"Konsep sebisa mungkin muncul dari bawah atau bottom up. Saya mendukung pengembangan ini, tetapi bukan dari saya karena kalau konsep muncul dari bawah maka nanti akan saling berbagi dan bertemu," ungkapnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah