Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Sebut Mahasiswa Alami Puber Agama dan Sarankan Hal Ini

- 11 Desember 2020, 13:20 WIB
Wagub Jateng Taj  Yasin Maimoen.*
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen.* /Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj  Yasin Maimoen menyebut banyak anak-anak muda yang menjadi mahasiswa mengalami puber agama.

Puber agama yang dimaksud Wagub Taj Yasin tidak boleh kebablasan, karena bisa membahayakan.

Alasannya, era puber agama ini membuat mahasiswa banyak ingin mengetahui agama namun terkadang tidak pas. Baik yang betul-betul tahu agama ataupun yang tidak.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Nama 8 Paslon PKB yang Menang di Pilkada Jateng 2020

Baca Juga: Nam Joo Hyuk Ngaku Sulit Move On dari Drama Korea Start Up Tapi Tak Sejalan dengan Nam Do San

Pada saat menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Al Anwar III Rembang, hal itu disampaikan oleh Wagub Taj Yasin.

Kepada wisudawan, Wagub Taj Yasin Maimoen berpesan, saat ini mereka berada di era puber agama dan ia menjelaskannya dengan sederhana seperti orang jatuh cinta.

“Ketika puber agama, diistilahkan seperti orang yang jatuh cinta. Orang jatuh cinta itu, ada salahnya apapun, dia tidak mau melihat. Melihat orang yang lain benar pun, tidak akan terlihat.,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat 11 Desember 2020.

Baca Juga: Polda Jateng Siapkan Tim Urai Massa untuk Basmi Perkara Ini Setelah Pilkada Serentak 2020

Baca Juga: Aturan Karantina Solo Mulai 15 Desember, Sekda Surakarta: Istilahnya Bukan Karantina Karena Beda UU

Maka kondisi itu terkadang menjadi rancu. ‘’Padahal di agama, juga dilarang untuk kita cinta buta,’’ katanya.

Menurut Wagub, golongan puber agama perlu diajarkan menghormati perbedaan madzab. Siapa yang mengajarkan? Dari kalangan pondok pesantren yang benar-benar mumpuni.

“Adik-adiklah yang menjadi kekuatan yang ditunggu masyarakat,” pesannya.

Di samping persoalan puber agama, hal yang ia tekankan adalah soal kemiskinan, sosial, dan pengangguran yang juga menunggu kontribusi wisudawan dan wisudawati untuk diselesaikan.

Baca Juga: Kalau Ada Kerumunan Pesta Pemenang Pilkada 2020, Polda Jateng: Saya Sudah Warning Jauh-jauh Hari

Baca Juga: Dimitar Berbatov Ungkap Cristiano Ronaldo Punya Kebiasaan Seperti Umat Muslim

Setelah menyandang gelar akademik, mereka mempunyai tanggungjawab moral untuk memajukan masyarakat, dimanapun keberadaannya.

Maka, setiap wisudawan wisudawati harus memiliki tiga mentalitas. Yakni perilaku positif, produktif dan kontributif.

Perilaku positif, kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, artinya memandang segala sesuatu dari segi positif.

Baca Juga: Beredar Pesan Suara Kapolresta Solo Ingatkan Karantina 14 Hari saat Masuk Solo, Apa Benar?

Baca Juga: Jorge Lorenzo Dituduh Gelapkan Pajak, Ini Jawaban Menohok Sang Juara Dunia MotoGP

Produktif bermakna mampu memanfaatkan seluruh aset diri dan terus menghasilkan karya yang dapat menambah kemanfaatan bagi diri sendiri, institusi dan lingkungan.

“Terakhir, kontributif yang berarti cara pandang dan perilaku untuk memanfaatkan segala sesuatu yang dimiliki untuk membantu, mendukung, dan memberikan sumbangsih kepada orang lain, lingkungan, negara dan bangsa,” tandasnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah