Akui Telpon Menkes Saat Data Covid-19 Jateng Dobel, Ganjar Pranowo: Saatnya Evaluasi!

- 1 Desember 2020, 17:36 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah menegaskan telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perbedaan data Covid-19 di Jawa Tengah. Menurutnya, perbedaan data yang besar antara pusat dan daerah tidak boleh terjadi lagi.

Ditemui usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa, 1 Desember 2020, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa data yang dirilis Satgas Covid-19 Pusat pada 29 November yang mengatakan Jateng mengalami penambahan kasus 2.036 adalah keliru.

"Itu kemarin datanya salah, data kita hanya 844 kasus, kenapa disampaikan 2036. Saya telpon pak Menkes dan sudah langsung direspon untuk segera diperbaiki. Saya sampaikan juga ke pak Menko Marinvest dan sudah komunikasi langsung dengan Pusdatin Kemenkes serta pak Wiku dari Satgas Covid-19 pusat. Semuanya sepakat, ya memang ada persoalan dalam pengelolaan itu (data). Ini kesempatan kita memperbaiki," ujar Ganjar.

Baca Juga: Begini Cara Hapus Suntuk Selama di Rumah

Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Riza Positif Covid-19, Kantor Tutup, Pemerintahan Bagaimana?

Pihaknya lanjut Ganjar sudah memeriksa kekeliruan data yang disampaikan Satgas Covid-19 pusat dalam rilis pada 29 November itu. Dari pengecekan, ditemukan ada data ganda, ada data delay baru dimasukkan dan lainnya.

"Maka saya sarankan, datanya satu saja, ya pakai New All Record itu. Wis titik nggak pake koma. Tapi ya masih ada data yang sifatnya manual. Yang manual ini kan tidak bisa," tegasnya.

Pemerintah pusat lanjut Ganjar juga diminta menyampaikan rilis sesuai data real time atau data delay. Setiap rilis, harus disampakan penambahan berapa, data real sekian dan ditambah hasil verifikasi data delay sekian.

Baca Juga: Serangan Effendi Ghazali ke Mantan Menteri KKP Susi, Penyelundupan Benih Lobster Rp 10,08 Triliun

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah