SEMARANGKU - Perkembangan aktivitas terbaru Gunung Merapi disampaikan oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG.
Menurut data dari BPPTKG, per tanggal 25 November 2020, telah terjadi beberapa gempa di Gunung Merapi.
Tak hanya itu, BPPTKG juga mencatat adanya suara guguran yang terdengar dari Gunung Merapi.
Baca Juga: Kuota Internet Gratis Tahap 2 November 50 GB Akan Cair Lagi di Telkomsel, Ini Syarat Penerimanya
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Cair di BRI, BNI, Mandiri, BTN, Cek Saldo di Sini
Adapun rincian gempa di Gunung Merapi per 25 November 2020 sebagai berikut.
- Gempa guguran 50 kali
- Gempa Hybrid 324 kali
- Gempa tektonik 2 kali
Baca Juga: Siapa Artis Inisial ST dan MA yang Terjerat Prostitusi Online? Kapolres Metro Jelaskan Hal Ini
Baca Juga: Lengkap! 2 Tersangka Lain Kasus Dugaan Suap oleh Edhy Prabowo Serahkan diri ke KPK
- Gempa hembusan 73 kali
- Gempa vulkanik 41 kali
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 11 cm/hari.
Dalam pemantauan secara visual, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan asap putih 350m di atas puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Diego Maradona Bagikan Foto Kenangan Bersama Timnas Indonesia, Cek di Sini
Baca Juga: Maradona dan Valentino Rossi Pernah Saling Cium Kaki Karena Rasa Hormat, Ini Video Viralnya!
Terdengar pula suara guguran sebnyak 8 kali mulai dari suara sedang hingga keras, terdengar dari PGM Babadan dan PGM Jrakan.
BPPTKG masih menerapkan rekomendasi seperti sebelumnya, yakni menghimbau kepada beberapa daerah di DIY dan Jawa Tengah untuk lebih mempersiapkan upaya mitigasi.
Beberapa daerah tersebut antara lain Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, serta Kabupaten Klaten. ***