Mantan Teroris Jahit Sendiri Bendera Merah Putih Buat Kado Ganjar Pranowo di Momen Sumpah Pemuda

28 Oktober 2020, 12:32 WIB
Ganjar Pranowo menerima kado spesial dari mantan teroris berupa bendera Merah Putih di hari Sumpah Pemuda /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat kado istimewa bendera merah putih saat peringatan hari Sumpah Pemuda dari mantan teroris terkenal.

Awalnya ada seorang pria berkopiah batik menghadang kedatangan Ganjar Pranowo, sesaat sebelum mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda di Gradhika Bhakti Praja, Semarang Rabu (28/10).

Dia dengan langkah mantap membawa sebuah kardus berwarna emas dan berpita merah putih, pria berpecis itu langsung mendekati Ganjar Pranowo dan menyerahkan bingkisan kado yang dibawanya.

Baca Juga: TranJakarta Modifikasi 5 Rute Layanan Terkait Rencana Unjuk Rasa di Patung Kuda

"Selamat ulang tahun pak, ini kado dari kami teman-teman eks Napi Terorisme yang ada di Yayasan Persadani, sebagai bukti bahwa kami telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi," kata pria tersebut saat menemui Ganjar Pranowo.

Ternyata, pria berkopiah batik itu adalah Sri Puji Mulyo Siswanto, eks Napiter yang ditangkap dan dipenjara selama enam taun usai menyembunyikan Noordin M Top dan Dr Azhari, otak sejumlah serangan terorisme di Indonesia.

Selain itu, Sri Puji juga pernah dipenjara karena terlibat pelatihan terorisme di Aceh.

Baca Juga: Menristek Sebut Pengembangan Vaksin COVID-19 Dalam Negeri Harus Terjamin Keamanannya

Sri Puji sengaja datang menemui Ganjar untuk memberikan kado istimewa itu. Ia tahu, bahwa orang nomor satu di Jawa Tengah itu genap berusia 52 tahun.

"Kamu to mas, gimana sehat kan? Teman-teman juga semuanya sehat? Ini apa? Coba saya buka ya," ucap Ganjar Pranowo sambil membuka isi kardus itu.

Ketika dibuka, ternyata kado yang didapat Ganjar dari mantan anak buah Noordin M Top itu adalah Bendera Merah Putih. Ganjar pun langsung tersenyum, menepuk-nepuk pundak Sri Puji dan mengucapkan terimakasih.

Baca Juga: Terkait Surat Edaran Menteri, Ganjar Pranowo Tak Akan Tergesa-gesa Tetapkan Upah Minimum 2021 Jateng

"Ini bendera kami jahit sendiri pak, sebagai simbol bahwa kami eks Napiter telah menyatakan kembali pada NKRI," terang Sri Puji.

Ganjar Pranowo kemudian mengajak ngobrol Sri Puji. Kepadanya, Ganjar menanyakan kisah selama tersesat dalam jaringan terorisme sampai kembali sadar, dan meminta masukan agar masyarakat lain tidak terjerumus dalam jurang yang sama.

"Surprise sekali saya mendapat kado ini. Menarik ya, karena kita menemukan saudara-saudara kita yang pernah tersesat dan mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hari ini, mereka sudah melakukan aktivitas untuk berbagi pengalaman, cerita bagaimana nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan penting untuk dijaga," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Jateng Kirimkan Bantuan ke Lokasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kebumen, Puluhan Desa Terendam

Ganjar juga menyampaikan pesan dari para eks Napiter ini pada masyarakat agar selalu hati-hati. Apabila ada orang yang mengajak untuk merusak dan memecah belah, maka harus dicek dahulu kebenarannya.

"Kami bangga banyak anak bangsa yang kembali sadar. Kami harapkan mereka menjadi jurubicara untuk mengkampanyekan bagaimana berbangsa, bernegara dan berpancasila. Kami juga akan mendampingi, akan kami bantu agar mereka bisa kembali bermasyarakat dan melakukan usaha," pungkasnya.

Sri Puji sendiri mengatakan sengaja memberikan kado Bendera Merah Putih saat hari ulang tahun Ganjar. Bendera berukuran 40x60 cm itu dijahit sendiri oleh para eks Napiter di Yayasan Persadani.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemdikbud Tahap 2 Cair Hari ini, Segera Penuhi Syarat dan Caranya Disini

"Kami ingin memberikan sesuatu pada Pak Ganjar di hari bahagia ini. ami ingin memberikan simbol pada pak Ganjar selaku bapak kami di Jawa Tengah, bahwa ini lho ada warga bapak yang dulunya 'nakal' sekarang sudah kembali ke NKRI. Kami ingin memberikan kontribusi pada negara khususnya Pemprov Jateng untuk bisa bersinergi dengan program-program yang ada di Jateng," tuturnya.

Warga Genuk Kota Semarang ini menerangkan, dirinya terlibat dalam kegiatan terorisme awalnya karena rasa empati melihat saudara-saudara sesama muslim yang dizolimi. Karena emosional yang tidak terkendali, ia lama-lama masuk ke jaringan itu.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta Sampai Dapat SMS, Cek Penerima via E-Form BRI, Langsung Cair

"Kami berharap pak Ganjar bisa menjadi teladan bagi pejabat lain untuk bisa merangkul khususnya kami sebagai teman-teman eks Napiter. Karena dengan cara itu akan lebih efektif menyadarkan mereka. Dan saya pesan pada kawan-kawan yang masih menjadi teroris, coba buka ruang diskusi dan dialog, karena dengan itu pasti akan ada solusi," tutupnya.

Selain dari eks Napiter tersebut, Ganjar Pranowo juga mendapatkan kado istimewa di hari ulang tahunnya. Diantaranya dari Olivia dan Regina, bocah SD yang pernah menyumbangkan celengannya untuk penanganan Covid-19, kado dari Oma-Oma Yayasan Katolik dan lagu merdu dari difabel asal Rembang, Clarissa Kusumaning. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler