Ganjar Pranowo Bakal Gandeng Laboratorium Swasta untuk Percepat Target Tes Massif atasi Covid-19

7 September 2020, 16:30 WIB
Ganjar Pranowo akan gandeng pihak laboratorium swasta untuk percepat tes massif di Jateng /Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lakukankerjasama gandeng laboratorium swasta untuk mempercepat target tes masif atau massal untuk mengurangi dan memetakan peredaran virus Covid-19.

Upaya pemerintah Jawa Tengah memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan mengebut tes PCR massal terkendala. Sejumlah laboratorium PCR yang ada di Jateng mengeluhkan ketersediaan barang habis pakai.

Persoalan-persoalan itu dibahas serius oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat rapat percepatan penanganan covid-19 di gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (7/9). Ganjar mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan menggandeng pihak swasta untuk mendorong target 5000 tes PCR dalam sehari.

Baca Juga: KPU Resmi Tutup Pendaftaran Balon Kepala Daerah pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020

Baca Juga: Jelang Timnas U-19 Indonesia vs Kroasia U19, Shin Tae Yong Tambah Porsi Latihan

"Tadi ketemu masalahnya, kenapa tes PCR sulit didorong. Ternyata, ada beberapa problem di laboratorium. Kebanyakan mengeluhkan barang habis pakai, seperti reagen dan sebagainya yang ternyata belum tercover penuh. Ini butuh dicover, kalau tidak, mereka akan lambat kerjanya," kata Ganjar Pranowo usai memimpin rapat.

Akan tetapi, pemerintah lanjut Ganjar Pranowo cukup kesulitan memenuhi kebutuhan itu. Maka, ia membuka ruang adanya kerjasama dengan laboratorium swasta guna percepatan proses pengetesan massal.

"Kalau memang lab pemerintah tidak mampu, ya kita ajak swasta saja. Kalau sama-sama satu pemeriksaan swab nominalnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta, ya sudah kasih swasta saja biar mengerjakan. Kalau kita memang sulit mendapatkan reagen dan barang habis pakai lain, ya kasih swasta saja. Nanti sistemnya reimburse," jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta KPU Perketat Protokol Kesehatan Saat Kampanye Pilkada, Hindari Covid-19 Meluas

Baca Juga: Realme 7 dan 7 Pro, Ponsel dengan Proses Pengecasan Tercepat Secara Resmi Diluncurkan Di India

Menurutnya, dengan pola selama ini, pemerintah akan sulit mengejar target percepatan pengecekan spesimen. Padahal, kecepatan pengecekan itu akan berdampak pada berbagai hal, termasuk penanganan pasien covid-19 dan manajemen rumah sakit.

"Selama ini, Dinkes kami mengadakan sendiri repot, tidak ada barangnya. Kalau tetap seperti ini, nanti ndak selesai-selesai," ucapnya.

Dengan menggandeng laboratorium swasta, maka percepatan itu lanjut Ganjar bisa dilakukan. Misalnya untuk seluruh komponen pengecekan dibutuhkan anggaran Rp1-1,5 juta, maka pemerintah bisa membayar untuk kepentingan itu.

Baca Juga: Dana BLT untuk Koperasi Bergulir hingga Akhir September, Ini Penjelasannya!

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 7 Ditutup Siang Ini, Segera Daftar Agar Dapat Insentif 600 Ribu per Bulan

"Kita ndak usah repot kulakan, tinggal bayar. Fair. Itu bisa didorong achievmentnya, jadi mereka bisa kita kejar untuk pemenuhan target," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, selain bahan habis pakai, sejumlah laboratorium PCR di Jateng juga kekurangan tenaga. Pihaknya sudah berupaya melakukan penambahan, tapi tetap saja belum mencukupi.

"Sehingga, itu menjadi problem laboratorium untuk melaksanakan tugas pengecekan sesuai target yang ditetapkan," pungkasnya. ***

Baca Juga: Ini Alasan Utama Melisa, ARMY Turki yang Ditemukan Tewas, Apakah Berhubungan dengan Suga BTS ?

Baca Juga: Reza Artamevia Diduga Pakai Narkoba, Polda Metro Jaya Temukan Bukti Ini!

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler