Kadar Glukosa Tinggi Dalam Darah Tingkatkan Risiko Kematian Jika Terkena Covid-19

13 Juli 2020, 21:00 WIB
ILUSTRASI covid-19.* /Pixabay/Geralt/

SEMARANGKU - Pasien dengan kadar gula darah tinggi yang tidak normal mempunyai kemungkinan meninggal dua kali lipat akibat Covid-19, kata para peneliti di Cina, Sabtu lalu.

Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa pasien dengan hiperglikemia, tetapi tidak didiagnosis dengan diabetes, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi jika terinfeksi Covid-19, tulis mereka dalam jurnal Diabetologia.

Para peneliti memeriksa angka kematian 605 pasien Covid-19 di dua rumah sakit di Wuhan, Cina seperti dilansir dari CGTN.

Baca Juga: Penataan Masjid Raya Baiturrahman Sesuaikan Lanskap Simpanglima

Memiliki tekanan darah tinggi "secara independen terkait" dengan peningkatan risiko kematian dan komplikasi dari Covid-19, catat mereka.

Studi ini didasarkan pada penelitian pasien diabetes sebelumnya.

Satu dari 10 pasien Covid-19 dengan diabetes meninggal dunia di rumah sakit Perancis, proporsi yang jauh lebih tinggi daripada pasien tanpa kondisi tersebut, sebuah studi bulan Mei dalam jurnal yang ditemukan pada jurnal  yang sama seperti yang dikutip dari CGTN.

Baca Juga: Kantor DPRD Jateng Ditutup Setelah Salah Satu Anggota Dewan Meninggal Karena PDP Covid

Mengapa gula darah tinggi meningkatkan tingkat kematian Covid-19  masih belum jelas.

Para penulis penelitian ini Jumat kemarin menyatakan bahwa pembekuan darah, melemahnya lapisan pembuluh darah, dan sindrom badai sitokin (reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh) dapat memainkan peran tersebut.

Para penulis laporan mendesak semua rumah sakit untuk menguji semua kadar glukosa pasien Covid-19, walaupun bukan yang termasuk pengidap diabetes.

Baca Juga: Lusinan Tentara Amerika Positif Covid-19 di Pangkalan Militer Okinawaq Jepang

Penelitian pada pasien rumah sakit yang dirawat di bulan Januari dan Februari, memiliki beberapa keterbatasan, kata para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

"Ini adalah laporan yang bagus tetapi sepenuhnya masih sesuai harapan," kata Naveed Sattar, seorang profesor kedokteran metabolik di Universitas Glasgow yang bukan salah satu penulis penelitian tersebut.

Baca Juga: Obat Remdesivir Dikabarkan Bisa Menekan Kematian Akibat Covid-19

"Apa yang tidak bisa dikonfirmasi oleh penulis adalah apakah ada penargetan perbedaan kadar gula darah mereka yang sedang dirawat bisa mengarah ke perbedaan hasil."

Dibutuhkan lebih banyak penelitian yang melibatkan uji coba terkontrol secara acak, kata Bernard Khoo, seorang profesor endokrinologi di University College London. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler