Ganjar Jumatan Pertama Saat Pandemi Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

5 Juni 2020, 14:02 WIB
Ganjar adakan shalat Jumat perdana dengan protokol kesehatan yang ketat. / /Humas Provinsi Jateng

SEMARANGKU- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menggelar shalat Jumat berjamaah di gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (5/6).

Setelah sekian lama tak melaksanakan shalat Jumat karena pandemi, ini adalah kali pertama Ganjar shalat Jumat berjamaah.

Pelaksanaan shalat Jumat di Gradhika Bhakti Praja tersebut menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Jamaah yang diperbolehkan ikut dibatasi hanya 100 orang.

Baca Juga: ASN Pemprov Jateng Mulai WFO, Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Selain Ganjar, sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemprov Jateng, termasuk Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen juga mengikuti pelaksanaan shalat Jumat itu.

Selain itu, sejak masuk ke lokasi seluruh jamaah dicek kesehatannya oleh petugas. Mereka juga wajib memakai masker dan handsanitizer sebelum masuk ruangan.

Di dalam ruangan, para jamaah dibatasi jarak menggunakan lakban. Khotbah yang dibacakan juga sangat pendek, yakni hanya sekitar tujuh menit.

Baca Juga: Tahun 2013 Adalah Masa dan Pengalaman Terlucu Buat Marc Marquez

Suasana shalat Jumat Humas Provinsi Jateng

Selain protokol kesehatan, ada yang beda dari pelaksanaan shalat Jumat di Gradhika itu. Yakni adanya bacaan Qunut Nazilah atau doa berlindung dari bencana sebelum sujud rakaat terakhir.

"Ini shalat Jumat pertama saya sejak pandemi. Memang umat sudah rindu untuk bisa melaksanakan shalat Jumat seperti ini, termasuk saya. Makanya hari ini kita coba laksanakan untuk latihan," kata Ganjar ditemui usai shalat.

Pelan-pelan lanjut dia, semua harus dipersiapkan dengan matang. Masyarakat butuh contoh agar memahami kondisi ini.

Baca Juga: Bantuan Alat Kesehatan Segera di Kirim ke Rumah Sakit di Jateng

"Maka saya sengaja menggelar shalat Jumat hari ini. Saya tidak memilih di masjid, tapi di Gradhika untuk mengatur semuanya.

Tadi jamaah yang mau ikut 200, saya minta 100 saja. Ini tadi mendadak, jadi sekalian mau saya lihat apakah bisa berjalan, kalau di sini kan jamaahnya kawan-kawan ASN, jadi lebih mudah diatur," imbuhny.

Dari pelaksanaannya itu, ia melihat semua sudah berjalan sesuai harapan. Protokol dijalankan ketat dan semua tertib.

Baca Juga: Meski Pandemi, Angka KDRT Masih Tinggi Khususnya di Perkotaan

"Tapi tadi saya tidak melihat saat keluar apakah mereka mau tertib tidak. Ini tentu akan kami evaluasi. Harapannya bisa memberikan contoh untuk tempat lainnya," tegasnya.

Disinggung pelaksanaan Jumatan ditempat lain, Ganjar mengatakan kemungkinan belum semuanya. Bersama MUI, pihaknya mengatakan sudah menggelar rapat dan belum membolehkan seluruh daerah di Jawa Tengah melaksanakan shalat Jumat di masjid.

"Sudah didapatkan, prioritasnya hanya di daerah yang sudah hijau. Makanya sekarang kita latihan dulu, agar nantinya bisa berjalan baik.

Baca Juga: Ini Dia Video Kawasaki Ninja ZX 25R Terbaru Dengan Knalpot Racing

Tidak hanya saat prosesi beribadah di dalam, tapi mulai masuk sampai keluar semua harus tertib. Jamaah juga harus dibatasi, maka ada skenario dibuat shift, saya tanya ke beberapa ulama kan memang boleh," tutupnya. (*)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Humas Provinsi Jawa Tengah

Tags

Terkini

Terpopuler