Antisipasi Penyebaran Omicron di Jateng, Ini yang Dilakukan Ganjar Pranowo

25 Januari 2022, 20:10 WIB
Ganjar Pranowo meminta warga untuk tetap waspada usai masuknya Omicron ke Indonesia. /Dok. Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – Kasus Covid-19 varian Omicron sedang merebak. Pertumbuhan kasusnya naik dengan cepat dan mulai ditemukan di Indonesia.

Di Jateng, tercatat sudah ada sembilan orang terinfeksi varian ini yakni di Kota Semarang, Cilacap, Pekalongan dan Sukoharjo.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menyiapkan sejumlah skenario sebagai langkah antisipasi penyebaran Omicron.

Baca Juga: Update Seputar Omicron di Jateng, Ganjar Kembali Aktifkan Jogo Tonggo, Kontrol PTM Hingga Percepat Vaksinasi

Politikus PDIP ini meminta masyarakat kembali mengaktifkan Jogo Tonggo dalam menghadari peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.

Ganjar mengatakan hingga saat ini perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron terus dipantau.

Pengambilan sampel dengan Whole genome Sequencing (WGS) juga terus dilakukan.

“Genome sequence tesnya kita lakukan terus menerus," kata Ganjar Pranowo, Selasa 25 Januari 2022.

Baca Juga: Demi Tekan Lonjakan Omicron, Pemerintah Terus Percepat Vaksinasi Primer dan Booster

Ganjar menerangkan, pengambilan sampel dan uji WGS dilakukan untuk memantau perkembangan.

Dia meminta masyarakat tidak takut namun berpegang pada pengalaman kenaikan kasus yang sangat cepat di Eropa.

"Makanya dibutuhkan dari masyarakat, pakai masker ya, taat prokes aja insyaallah dari beberapa pengalaman kan lebih bahaya delta saat itu, jadi kita nggak boleh lengah pada soal itu," kata Ganjar.

Sejalan dengan itu, Ganjar juga meningkatkan kontrol. Salah satunya mengontrol pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sedang berjalan.

Ganjar meminta kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk mengingatkan Satgas di sekolah.

Dari data statistik, Ganjar melihat keganasan Covid-19 varian Omicron tidak menyamai varian Delta.

Ganjar meminta masyarakat melihat varian Omicron ini sebagai peringatan untuk tetap patuh prokes.

"Masyarakat nggak perlu panik. Tapi ini wake up call juga untuk mengingatkan kepada yang lain. jogo tonggonya jalan lagi, peringatan untuk pakai masker jalan lagi," tegasnya.

Percepatan vaksin juga terus dilakukan. Ganjar mengatakan, prioritasnya adalah anak-anak usia 6-11 tahun, para lansia dan orang dengan komorbid.

Ganjar menegaskan, vaksinasi dilakukan sebagai langkah pencegahan setelah upaya patuh proses dikerjakan.

"Vaksin segera dipercepat, wabil khusus kepada lansia termasuk mereka yang harus diboosting. apalagi mereka yang komorbid harus dalam pantauan, karena kita amankan dulu mereka yang kelompok rentan sehingga kita harapkan ini bisa mencegah," tandasnya. (*)

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler