Belajar Potensi Bahaya dari Erupsi Gunung Semeru, Ganjar Minta Aktivitas Tambang Dihentikan

6 Desember 2021, 18:52 WIB
Belajar Potensi Bahaya dari Erupsi Semeru, Ganjar Minta Aktivitas Tambang Dihentikan /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta aktivitas penambangan di Gunung Merapi untuk dihentikan mengingat status Gunung Merapi masih siaga.

Ganjar menjelaskan bahwa aktivitas penambangan di sekitar Merapi harus dihentikan karena memiliki potensi bahaya lahar saat terjadi erupsi nanti.

Diketahui wilayah penambangan adalah kawasan berbahaya yang berada disekitar sungai yang berhulu di Merapi.

Baca Juga: Update Terkini Kondisi Korban Erupsi Gunung Semeru, Ganjar Kirim Bantuan ke Lokasi

Baca Juga: Ganjar Pranowo Usul Bentuk Tim Adhoc Selesaikan Sertifikasi Aset Negara dan Daerah

Pernyataan tersebut diungkapkan Ganjar setelah mengamati dan melakukan identifikasi terkait potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini.

Dari hasil identifikasi tersebut ditemukan bahwa, Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, gendol dan Woro berpotensi rawan terkena lahar dari Merapi.

Potensi tersebut kurang lebih memiliki radius sekitar 3- 5 km.

Padahal dalam radius tersebut biasanya aktivitas penambangan dilakukan masyarakat baik legal maupun ilegal.

Tidak hanya sungai-sungai tersebut, semua sungai yang berhulu di Merapi yang menjadi tempat penambangan untuk dihentikan.

Ganjar dengan tegas meminta para penambang untuk minggir terlebih dahulu karena bahaya.

"Saya minta anda semua minggir dulu. Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda untuk kita tertibkan. Mulai hari ini saya peringatkan, di tengah kondisi curah hujan makin tinggi, maka yang di sekitar Merapi khususnya aliran-aliran sungai tolong berhenti menambang. Baik yang legal apalagi ilegal, saya minta anda semua minggir dulu dari wilayah itu karena berbahaya," tegasnya, dikutip SEMARANGKU dari Humas Pemprov Jateng.

Selain itu, faktor lain adalah terkait curah hujan yang relatif tinggi sehingga rawan terjadi banjir yang dapat memakan korban.

Hal tersebut disampaikan Ganjar mengingat baru-baru ini terjadi banjir di sekitar lereng yang menyebabkan beberapa alat penambangan hanyut, untungnya tidak ada korban.

Saat ini pihaknya tidak mau mengambil resiko, mengingat Ganjar belajar dari apa yang terjadi pada Semeru.

Gubernur Jateng itu mengatakan bahwa karakter Merapi dan Semeru hampir sama.

"Kita harapkan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, peluit langsung ditiup dan informasi diberikan agar mereka semua segera mengungsi. Jangan ambil resiko. Kita belajar betul dengan kondisi dan karakter Merapi yang mirip dengan Semeru," tegasnya.

Permintaan dihentikannya aktivitas penambangan adalah himbauan terakhir dari Gubernur.

Selanjutnya jika para penambangan masih tidak mendengarkan, maka akan dilakukan operasi penertiban.

"Ini peringatan saya untuk kesekian kali. Setelah ini kami akan menggelar operasi untuk menertibkan," pungkasnya.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler