Setelah Direnovasi, Masjid Baiturrahman Semarang Bakal Tampak Menyatu dengan Simpang Lima

8 September 2021, 19:24 WIB
Petugas sedang melakukan renovasi Masjid Baiturrahman Semarang agar tampak menyatu dengan Simpang Lima. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Masjid Baiturrahman Semarang bakal berubah setelah dilakukan renovasi.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II (BPPW) Jateng Kementrian PUPR, Anggoro Putro membeberkan, Majid Baiturrahman Semarang bakal tampak menyatu dengan Simpang Lima.

Dikatakan, renovasi ini akan membuat Masjid Baiturrahman sebagai tempat ibadah sekaligus wisata religi di Jateng, khususnya Kota Semarang.

Baca Juga: Ikut Resmikan Renovasi Masjid Baiturrahman Semarang, Begini Pesan Gus Yasin

"Nantinya, bisa difungsikan sebagai tempat kegiatan setingkat nasional bahkan internasional,” tururnya, Rabu 8 September 2021.

Masjid Baiturrahman Semarang yang dibuat tampak menyatu dengan Simpang Lima Semarang ini merupakan gagasan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ganjar meminta, gerbang dibongkar agar tidak menutupi kemegahan masjid yang berdiri di lahan seluas 11.765 meter persegi itu.

“Sesuai arahan Pak Gubernur Ganjar Pranowo pagar yang menghalangi masjid untuk dibongkar dan diganti yang lebih terbuka. Ini agar masjid lebih terlihat kemegahannya,” jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pernah Numpang Tidur di Masjid Baiturrahman Semarang: Nggolek Sing Irit

Menurutnya, Pemprov Jateng sangat mendukung program renovasi Masjid Raya Baiturrahman.

Di antaranya mempermudah memberikan perizinan administrasi maupun pengamanan.

“Sangat membantu, terutama soal perizinan yang diperlukan dalam proses renovasi. Apalagi, Pak Ganjar ternyata punya cerita tersendiri dengan masjid itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, renovasi Masjid Raya Baiturrahman dianggarkan Rp84 miliar. Ditargetkan selesai pada Agustus 2022 mendatang.

“Masjid Raya Baiturrahman adalah salah satu ikon Jateng, khususnya Kota Semarang. Namun saat ini mengalami degradasi sehingga memerlukan revitalisasi,” ungkapnya.

Namun, dalam penataannya pihaknya melibatkan Ahli Cagar Budaya karena Masjid  yang berdiri di atas lahan seluas 11.765 meter persegi itu merupakan bangunan Cagar Budaya yang harus dilindungi.

Bukan hanya itu, renovasi kali ini juga akan menambah area parkir berkapasitas 229 motor dan 54 mobil, taman lengkap dengan air mancur dan kolam serta pengamanan. 

Sehingga nantinya, pengunjung maupun jamaah selain nyaman dalam beribadah juga merasa aman.

“Nantinya bangunan itu masih terjaga sebagai bangunan cagar budaya. Renovasi dilakukan untuk mempercantik komplek masjid. Seperti tempat wudlu, area service, ATM, plaza timur laut, plaza depan, plaza selatan, sekolah, kantor MUI, dan juga memperindah menara,” lanjutnya.

Sejarah Pembangunan Masjid Baiturrahman Semarang

Sementara, Ketua MUI sekaligus Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman, KH Ahmad Darodji menuturkan bahwa Masjid Baiturrahman yang dibangun tahun 1968 dan selesai tahun 1974.

Kemudian, dikembangkan dengan membuka sarana pendidikan, les bahasa inggris dan arab. Selain itu ada kursus mubalig dan kajian tafsir.

“Dulunya masjid ini menjadi ikon Jawa Tengah. Selesai dibangun tahun 1974, dan hanya bangunan masjid. Kemudian kami kembangkan ada sarana pendidikan dan les bahasa, kursus mubalig dan kajian tafsir,” paparnya.

Menurutnya, renovasi yang dilakukan pemerintah merupakan langkah tepat karena masjid tersebut berada di kawasan strategis nasional.

“Masjid ini termasuk bangunan cagar budaya, sehingga nantinya akan dipercantik kawasannya. Ada taman dan kolam, menara diperindah, pagarnya juga dirubah dan lain sebagainya,” tambahnya.

Pihaknya berhadap, ke depan Masjid Raya Baiturrahman terus berkembang dengan membuka layanan konsultasi keluarga sakinah, kesehatran masyarakat dan layanan lainnya.

“Harapnnya juga banyak orang yang semakin nyaman dan aman dalam beribadah. Menciptakan filosofinya, orang yang berkunjung ke Simpanglima bisa langsung ke masjid hatinya makin sumeleh. Untuk kapasitas jamaah sekitar lebih 4.000 orang. Semoga ini menjadi kebanggan warga Jawa Tengah dan menjadi wisata religi,” tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler