Ganjar Pranowo Komentari Baju Adat Baduy Presiden Jokowi di Malam Tirakatan Virtual, Suku Penangkal Covid-19

16 Agustus 2021, 23:06 WIB
Ganjar Pranowo Kritik Baju Ada Baduy Presiden Jokowi di Malam Tirakatan Virtual, Suku Penangkal Covid-19 /Dok. Humas Prov. Jateng


SENARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengkritik baju adat Baduy yang dipakai Presiden Jokowi di malam Tirakatan Virtual, Senin 16 Agustus 2021.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memakai baju adat Baduy di pedalaman Banten saat sidang MPR hari ini.

Gubernur Ganjar Pranowo menilai bahwa suku pedalaman di Banten itu mampu menangkal Covid-19 dengan cara arif.

Baca Juga: Demi Brantas Covid-19, Ganjar Pranowo Rela Genjot Penataan Pasar Tradisional agar Sesuai Prokes

 "Tadi pagi kita lihat anggota kita (Kagama) pakai baju adat pedalaman di Banten. Simbolnya menarik, Baduy itu daerahnya tidak ada yang kena Covid-19. Kayaknya kita perlu arif untuk menghadapi situasi saat ini," ujar Ganjar dalam rilis diterima Semarangku.com.

Ganjar menambahkan, pentingnya kearifan lokal dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Di forum malam Tirakatan Virtual, Ganjar mengatakan tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah mencapai 7.07%.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Kasus Covid-19 di Jateng Tidak Semenyeramkan yang Diaparkan Pemerintah Pusat

Dirinya merasa senang dan bersyukur sebab lewat kabar tersebut rasa optimisme perjuangan selama ini tidak sia sia.

"Kita lihat ekonomi tumbuh tujuh persen, ini juga menumbuhkan optimisme," lanjutnya.

Untuk itu, Ganjar berharap semua masyarakat tetap berhati-hati dan waspada, meski kasus Covid-19 sudah turun.

"Jabodetabek diingatkan lagi hati-hati, Jakarta mulai membaik. Jangan sampai dibuka biyak. Nanti yang datang dari tempat lain hati-hati jangan sampai meledak lagi kemudian jadi persoalan. Ini Kagama bisa memberi edukasi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku senang dan mengapresiasi kegiatan yang digelar secara virtual itu. Sebab, diikuti dari berbagai daerah bahkan sampai luar negeri.

Acaranya Depok tapi yang ikut dari mana-mana. Ada studio Yogya, ada juga Kagama Singapura. Agustus kita tirakatan, semua ketemu, berkumpul dqlam situasi yang tidak mudah. Tapi selalu saya suka kawan Kagama semangat membantunya itu loh. Selamat berdiskusi, dan selalu menginspirasi dengan kegiatan yang inovatif," tandasnya.***

 

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler