Marak Perdebatan Tempat Ibadah Ditutup, Ganjar Pranowo: Imbang, Semuanya Ditutup Hingga Mall

4 Juli 2021, 19:45 WIB
Marak Perdebatan Tempat Ibadah Ditutup, Ganjar Pranowo: Imbang, Semuanya Ditutup Hingga Mall /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Ganjar Pranowo menanggapi maraknya perdebatan tempat ibadah ditutup selama pelaksanaan PPKM Darurat di Indonesia.

Ganjar Pranowo menilai kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan sudah sangat tepat.

Pandemi Covid-19 saat ini, lanjut Ganjar Pranowo, per harinya bertambah secara signifikan dan mengharuskan ditutupnya segala aspek yang mengakibatkan kerumunan.

Menurutnya, penutupan tempat ibadah atau ibadah di rumah aja sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Jangan Perdebatkan Ibadah Di Rumah Selama PPKM Darurat Jawa Tengah

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Contoh Ikuti PPKM Darurat, Pilih Makan di Parkiran Ketimbang Restoran

"Terkait ibadah sudah jelas. Seluruh Jawa-Bali ibadah di rumah. Saya mohon betul agar semua membantu dengan beribadah di rumah," ujar Ganjar dalam rilis diterima Semarangku.com, Minggu 4 Juli 2021.

Orang nomor satu di Jateng ini mengatakan pada tahun sebelumnya pemerintah sudah menutup tempat ibadah, maka jangan diperdebatkan.

"Tahun lalu kita pernah melakukan seperti ini, sehingga tidak perlu diperdebatkan," tambahnya.

Disinggung banyak masyarakat protes terkait penutupan tempat ibadah, Ganjar mengatakan semuanya imbang dan ditutup.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Semprot RSUD Ashari Pemalang Saat Sidak, Minta Dirut Rumah Sakit untuk Segera Perbaiki

Baca Juga: Selama PPKM Darurat Ganjar Pranowo Minta Persoalan Ibadah di Rumah Tidak Diperdebatkan: Semua Ditutup

"Jadi sekarang seimbang, semua ditutup. Tinggal pasar yang masih buka, karena itu untuk kebutuhan sehari-hari. Maka saya minta agar pasar diawasi agar masyarakat bisa aman saat berdagang atau belanja, dengan mengedepankan protokol kesehatan," jelasnya.

Meskipun tempat ibadah ditutup, lanjut Ganjar, para pemuka agama dapat memimpin spritual bagi umatnya untuk tetap beribadah di rumah aja.

 

Ganjar Pranowo mencotohkan di Kota Pekalongan yang dikenal dengan daerah santri.

Ganjar meminta masjid dan musala tetap mengumandangkan adzan dan memimpin kegiatan istighosah atau salawatan. Kegiatan itu dilaksanakan oleh takmir masjid, dan diikuti masyarakat dari rumah masing-masing.

"Jadi selepas Magrib sampai Isya, jangan putus istighosah di masjid dan musala. Yang memimpin takmirnya saja, masyarakat mengikuti di rumah masing-masing," ucapnya.

Dengan cara itu lanjut dia, maka usaha melawan Covid-19 akan seimbang. Usaha lahiriah dilakukan, namun batiniah tidak boleh dihilangkan.

"Harapannya, keimanan dan spiritualitas kita jadi naik. Jadi tempat-tempat ibadah tetap bisa menjalankan perannya untuk memimpin umatnya, meski mereka beribadah di rumah masing-masing," pungkasnya.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler