SEMARANGKU –Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Jateng meniru warga Taiwan.
Hal itu dikatakan Ganjar saat ditanya awak media mengenai kekhawatiran penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah ketika masyarakat nekat pulang kampung pada Lebaran nanti .
Dari pantauannya, tradisi mudik tahun ini sedikit berbeda karena banyak warga yang keluar Jawa Tengah daripada yang datang.
Sudah banyak warga Jawa Tengah yang yang sudah menyempatkan pulang sebelum ada pelarangan.
“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan di sana dan memang ada situasi yang harus pulang dia pulang, dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang ya memang tidakpapa,” kata Ganjar, Jumat 30 April 2021.
Ganjar menilai, jika masyarakat bisa mengikuti aturan sebenarnya tidak perlu ada kebijakan ketat soal mudik. Regulasi yang muncul, kata Ganjar, dibuat lantaran masih ada yang tidak taat.
Baca Juga: Twibbon HARDIKNAS 2021 Format PNG dan JPG, Download Di Sini
“Kalau tidak taat kan bahaya, udah bahaya nular, kayak kejadian Pati yang jadi perhatian saya, karena ini dari mudik. Sudah dari mudik, ngundang wong, terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya.
Jika persoalan aturan mudik sudah disepelekan, Ganjar menilai dampaknya akan mengkhawatirkan. Sebab pasti jadi potensi penularan yang tinggi.
“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Kebangsaan, Ganjar Pranowo Ingatkan Pekerjaan Rumah Ketimbang Isu Tidak Jelas
Baca Juga: Ikatan Cinta 30 April 2021: Rendy Mendapat Pujian dari Aldebaran Karena Sukses Lakukan Hal Ini
Regulasi yang ada, lanjut Ganjar, tak melulu persoalan pembatasan. Menurutnya, sebenarnya aturan itu hanya sebagai instrumen pengingat. Ganjar mengatakan, yang dibutuhkan adalah kesadaran.
Ganjar Pranowo kemudian mencontohkan warga Taiwan. “Taiwan itu satu negara kecil yang kenapa itu dilakukan karena masyarakat sadar. Yang meninggal sedikit banget, yang kena sedikit, yang meninggal kalau tidak salah tidak sampai 10 ya di Taiwan,” paparnya.
“Di Taiwan, itu semua mengatakan, ‘karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama’, yang kita butuhkan narasi begini,” tandasnya. ***